SORONG, SUARAPAPUA.com — Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskup keuskupan Manokwari-Sorong, memimpin perayaan misa 75 tahun Paroki Kristus Raja Sorong, Minggu (20/11/2022). Bersamaan, ditahbiskan dua frater menjadi diakon, calom Imam di Katedral Sorong, Papua Barat.
Tahbisan dua calon imam pada perayaan Yubileum ke-75 tahun Paroki Kristus Raja Sorong, salah satunya adalah anak asli Papua dari suku Aifat, kabupaten Maybrat.
Perayaan tersebut dimeriahkan dengan misa etnis gabungan yaitu Papua, Batak, dan Tionghoa. Tarian tumbuk tanah yang ditampilkan PMKRI Sorong mengiringi Uskup, Pastor, dan lainnya masuk dalam gereja.
Prosesi persembahan disertai tarian khas dari wilayah adat Meepago, didampingi suku Batak dan Tionghoa.
“Pada yubileum 75 tahun paroki Kristus Raja Sorong ini, saya tahbiskan frater Juventus Ifos Kocu dan frater Alexander Raymond Laike menjadi calon iman Keuskupan Manokwari Sorong. Profisiat kepada kedua diakon, juga keluarga yang telah menyerahkan anaknya ke Gereja. Terimakasih banyak, kolaborasi tiga etnis yang ikut memeriahkan perayaan syukur ini untuk memuji Tuhan,” kata Mgr. Hilarion dalam sambutannya.
Pada perayaan kudus yang penuh syukur, Uskup mengajak umat Katolik di keuskupan Manokwari–Sorong selalu bersyukur kepada Tuhan sepanjang masa karena syukur bulat dan sempurna.
Uskup mengajak setiap umat bersyukur kepada Allah dengan segenap hati. Umat yang percaya adalah yang kagum pada keagunganNya.
“Barang siapa tidak bersyukur kepada Allah, maka selesailah hidupnya. Syukur tiada habis-habisnya. Tidak hari ini atau besok. Syukur sepanjang hayat. Jadi, kita harus selalu bersyukur kepada Allah. Bersyukur kepada Tuhan, sehingga hidup kita damai,” ajaknya saat membawakan kotbah bacaan Injil.
Sementara itu, dalam sambutan Penjabat Walikota Sorong, George Yarangga, berterimakasih kepada Gereja Katolik karena telah ikut membangun Tanah Papua.
Ia berharap agar terus bertumbuh dan berkembang dalam melakukan pelayanan di Tanah Papua.
George Yarangga mengatakan, tantangan zaman kian sulit, sehingga Gereja Katolik di Papua harus mampu mewujudkan kesejahteraan bagi umat sebagai wujud cinta kasih Allah.
“Paroki Kristus Raja Sorong terus bertumbuh dan menjadi berkat bagi umat dalam melakukan pelayanan di Tanah Papua. Tantangan semakin keras dan sulit. Gereja Katolik di Tanah Papua harus hadir untuk mewujudkan kesejahteraan bagi umat sebagai wujud cinta kasih Allah,” tandasnya.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You