JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Jayapura melalui bidang pencegahan penyakit menular (P2M) membagi-bagi kelambu anti nyamuk kepada warga kota Jayapura, Papua. Pembagian dilakukan di beberapa titik hingga ke kampung-kampung pinggiran kota.
Antara lain distrik Muara Tami yakni Holtekamp, Mosso, Skouw Yambe, dan kampung lain. Distrik Abepura seperti di Nafri, Koya Koso, Abepantai, dan lain-lain. Juga di Waena, distrik Heram.
Kepada suarapapua.com usai pembagian kelambu gratis di kawasan Gelanggang Remaja, Expo, Waena, Jumat (24/3/2023), Sudarmanto, staf bidang P2M Dinkes kota Jayapura, menjelaskan, pihaknya menyalurkan pengadaan kelambu anti nyamuk dari Kementerian Kesehatan RI dalam rangka pemberantasan penyakit malaria.
“Tentunya karena ada alasan ya kelambu khusus ini dibagi-bagi sama warga supaya bisa terhindar dari gigitan nyamuk sebagai penyebab malaria. Kita tahu, di Papua ini biasa orang sakit malaria. Dulu banyak, sekarang pun angkanya masih tinggi,” jelasnya.
Kata Sudarmanto, pembagiannya dibuat beberapa kali. Artinya, tak cuma satu kali turun lapangan.
“Ada datanya dari lapangan. Petugas kami sudah laporkan. Nah, kita bagi-bagi kelambu ini berdasarkan data. Pembagiannya gratis,” lanjutnya.
Sudarmanto akui kelambu anti malaria mulai dibagi ke warga sejak beberapa waktu lalu.
“Kami bagikan mulai dari distrik Muara Tami dan Jayapura Utara pada tanggal 10 Maret 2023. Pembagiannya bisa selama dua bulan ya.”
Pembagian kelambu anti nyamuk itu mendapat sambutan luar biasa dari warga mengingat masih tingginya nyamuk anopheles.
Seperti diakui mama Sopia, warga Expo Waena. Menurutnya, kelambu khusus yang diterima dari petugas Dinkes kota Jayapura sangat membantu keluarganya.
“Kami juga dapat. Ini bagus sekali. Saya punya anak, kasihan kalo malam hari digigit nyamuk. Dengan kelambu bisa kita antisipasi jangan sampai nyamuk gigit, isap darah, terus daya tahan tubuh menurun dan sakit,” tuturnya.
Sopia merasa pembagian kelambu sangat tepat mengingat keluarganya tinggal di daerah rawa dan lembab. Banyak nyamuk. Ia merasa bersyukur dibagi gratis.
“Dibagi gratis. Kami tidak keluarkan uang. Bagus sekali. Terima banyak ya,” kata Sopia.
Senada, beberapa warga lainnya ucapkan terima kasih atas program pembagian kelambu khusus itu.
Mereka bahkan minta ini harus diprogramkan tiap tahun. Sebab kelambu yang baru dibagikan kemungkinan tak akan bertahan lama.
“Sampai berbulan-bulan itu tidak mungkin [bertahan]. Ini akan cepat rusak. Jadi, kalau bisa tahun depan lagi bagi kelambu [anti nyamuk],” pinta Yonece, warga Expo Waena.
Pewarta: CR-01
Editor: Markus You