JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pengurus Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Sentani membantah isu penggalangan dana dalam rangka solidaritas West Papua untuk korban bencana alam di Vanuatu.
Sadracks Lagowan, juru bicara KNPB wilayah Sentani, mengatakan, beredarnya isu penggalangan dana mengatasnamakan KNPB wilayah Sentani adalah hoax. Ia akui adanya bencana alam yang melanda Vanuatu, tetapi pihaknya tak bersolidaritas untuk menggalang dana.
“Pengurus KNPB Sentani secara organisasi tidak membuka posko nasional dalam rangka solidaritas West Papua untuk korban bencana alam di Vanuatu. Kalau ada yang lakukan, itu bukan dari KNPB,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima suarapapua.com, Sabtu (25/3/2023) malam.
Sebelumnya, Sabtu (11/3/2023) lalu, KNPB Sentani mengumumkan untuk tidak terprovokasi dengan isu penggalangan dana yang mengatasnamakan KPNB.
Pembukaan posko bantuan bencana alam untuk Vanuatu di wilayah Sentani, tegas Sadracks, bukan dilakukan oleh pengurus KNPB wilayah Sentani.
“KNPB wilayah Sentani tidak ada agenda membuka posko nasional untuk meminta sumbangan bentuk apapun di wilayah Sentani,” ujar Lagowan.
Senada, Agus Bahabol, ketua umum KNPB wilayah Sentani, menyatakan, pihak yang mengatasnamakan KNPB Sentani harus menyadari tindakannya berpotensi menghancurkan persatuan dan kepercayaan rakyat yang dibangun KNPB selama 15 tahun di wilayah Sentani.
“Saya tegaskan kepada oknum-oknum itu jangan merusak perjuangan suci yang dibangun oleh rakyat dan bangsa Papua selama 15 tahun dibawah komando KNPB di seluruh Tanah Papua terutama di wilayah Sentani,” kata Agus.
Sekalipun demi kemanusiaan, Agus tegaskan, upaya galang dana dengan klaim dan atas namakan KNPB berikut atribut organisasi ditampilkan pun tak dapat dibenarkan.
“Kami tidak punya agenda penggalangan dana kemanusiaan untuk sesama kita di Vanuatu. Kami tidak pernah larang siapapun untuk bicara Papua merdeka, tetapi kami tidak inginkan nama dan atribut KNPB wilayah Sentani dilibatkan dalam aksi solidaritas itu. Kawan-kawan silakan perjuangkan dengan menggunakan nama organisasi yang sedang dipakainya sekarang. Jangan memperalat KNPB,” ujarnya.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You
