JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Senin (24/4/2023), Captain Phillips Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang masih ditawan kelompok Egianus Kogeya di wilayah kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, tampil pertama kalinya ke publik semenjak terakhir bicara lewat video beberapa waktu lalu.
Dalam video terbaru, pilot berkebangsaaan Selandia Baru itu memberikan pernyataan kepada publik.
Ia berbicara tentang kondisi yang dialaminya selama hampir tiga bulan bersama kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) di rimba Ndugama.
Lewat sebuah cuplikan video ini, pilot Mehrthens menyampaikan semacam kesaksian terhadap situasi yang dialami langsung selama disandera. Juga, soal kebijakan Indonesia melalui aparat keamanan melakukan berbagai operasi di wilayah kabupaten Nduga dan sekitarnya.
Menurutnya, operasi militer dengan melepaskan bom dari udara ke berbagai arah membahayakan nyawanya. Juga membayakan keselamatan warga masyarakat di kabupaten Nduga.
Sembari diapit dua pria, pilot mengatakan, “Hari ini hari Senin tanggal 24 April 2023. Sekarang hampir tiga bulan, dari waktu OPM tangkap saya di Paro. Saya masih hidup. Masih sehat. Saya makan yang baik. Minum yang baik. Saya tinggal bersama orang di sini. Hidup bersama. Jalan bersama. Istirahat bersama. Tidak ada masalah dengan saya.”
Lanjut pilot Phillips Mark Mehrtens, “Indonesia lepas bom di daerah sini. Jadi, tidak usah terlalu perform, itu bahaya untuk saya dan orang-orang di sini.”
Pilot Susi Air itu disandera Egianus Kogeya bersama pasukannya di runway lapangan terbang Paro, distrik Paro, Nduga, Selasa (7/2/2023) lalu.
Video berdurasi 1 menit 38 detik itu disiarkan Sebby Sambom, juru bicara TPNPB OPM, pagi tadi.
Klik video: https://www.youtube.com/watch?v=IcdhcqVUwms
REDAKSI