Tujuh Pesan Moral Uskup Jayapura Kepada Umat di Papua Pegunungan

0
807

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You menyampakan beberapa pesan moral kepada seluruh umat Tuhan yang ada di Tanah Papua, khususnya di provinsi Papua Pegunungan.

Pesan moral dalam lawatannya ke Lembah Balim Dekenat Pegunungan Tengah, antara lain, umat Tuhan tidak lagi mengkonsumsi minuman keras (Miras), tidak boleh terlibat dalam perjudian dan sejenisnya, tidak jual tanah, dan wajib menjaga adat di masing-masing honai.

Selain itu, Uskup asli Papua ini berpesan kepada semua anak harus sekolah. Karena menurutnya, kehadiran provinsi baru merupakan kesempatan bagi orang-orang muda.

Pesan itu disampaikan Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You dalam khotbahnya pada perayaan misa syukur bersama umat Katolik Dekenat Pegunungan Tengah dan sembilan paroki dan satu kuasi paroki yang ada di provinsi Papua Pegunungan, Jumat (7/7/2023) siang di distrik Wesaput, Jayawijaya.

“Tanah tidak boleh diperjualbelikan. Jagalah adat di masing-masing honai. Orang Katolik tidak boleh konsumsi miras. Tidak boleh main judi dan sejenisnya. Orang muda harus sekolah dengan baik karena sekarang di sini sudah ada provinsi baru,” ujarnya.

ads
Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

Pada sesi sambutan, Mgr. Yanuarius mengaku tidak mau banyak bicara lagi karena sudah disampaikan dalam khotbah.

“Tadi kalau sudah dengar khotbah, itulah sambutan saya. Namun secara singkat, saya mau bilang bahwa misionaris pertama yang datang ke Lembah Balim, kita dengar dalam drama tadi dari Kombas Wesaput, menerima mereka dengan hati terbuka secara baik oleh kepala-kepala suku di lembah ini. Jadi, itu berarti, kita yang masih hidup ini harus kita teruskan. “Allah yabu, artinya menuruti perintah Allah, kita teruskan perintah yabu, menuruti perintah pemerintah dan kita juga teruskan budaya kita budaya Balim yang baik.”

Hal berikut, kata Uskup Jayapura, “Kita juga tetap jaga kesatuan dan persatuan dalam umat di sembilan paroki yang ada di Dekenat Pegunungan Tengah. Persatuan juga dijaga bersama dengan gereja-gereja lain dan dengan agama yang lain. Kita sama-sama membangun Lembah Balim dalam suasana damai.”

“Masalah-masalah sosial supaya perlahan-lahan kita akhiri,” ujar Uskup Matopai.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun
Umat Katolik Dekenat Pegunungan Tengah sedang mengikuti misa syukur di halaman Monumen Yubileum Katolik, Wesaput, Jumat (7/7/2023) siang. (Onoy Lokobal – SP)

Sementara, Marthin Yogobi, wakil bupati Jayawijaya, dalam sambutannya ucapkan terima kasih atas kunjungan Kanonik Uskup Jayapura ke wilayah kabupaten Jayawijaya dan Papua Pegunungan pada umumnya.

“Semoga dengan kunjungan Kanonik bapa Uskup Jayapura menjadi berkat, bukan hanya umat Katolik di lembah agung Balim saja, tetapi menjadi berkat untuk seluruh rakyat Jayawijaya dan secara umum Papua Pegunungan. Ini harapan kami, kerinduan kami seluruh umat beragama yang ada di Papua Pegunungan dan kabupaten Jayawijaya. Sehingga motto kabupaten Jayawijaya, hari esok harus lebih baik dari hari ini atau ‘Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo’ itu menjadi sesuatu mimpi yang menjadi suatu kenyataan,” tutur Yogobi.

Untuk itu, Wabup berharap, kunjungan Kanonik bersejarah bersama seluruh isi khotbah menjadi pegangan bagi umat Katolik dan umumnya seluruh umat Tuhan di kabupaten Jayawijaya.

“Saya harap kunjungan bapa Uskup dengan pesan moral yang tadi sudah disampaikan dalam khotbah, semoga menjadi pegangan untuk kita secara khusus umat Katolik di Jayawijaya dan umumnya seluruh umat Tuhan yang ada di kabupaten Jayawijaya, juga menjadi panutan bersama.”

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Yahukimo Dibatalkan KPU Provinsi Karena Masih Bermasalah

Pantauan suarapapua.com, ribuan umat Katolik dari sembilan paroki dan satu kuasi paroki di Dekenat Pegunungan Tengah mengikuti perayaan misa syukur yang diadakan di pelataran Monumen Yubileum Katolik di Wesaput.

Ibadah juga dihadiri segenap masyarakat, pemerintah kabupaten Jayawijaya, pemerintah provinsi Papua Pegunungan, dan berbagai pihak lainnya.

Sebelumnya, Kamis (6/7/2023) kemarin, ribuan umat Katolik Dekenat Pegunungan Tengah membanjiri kota Wamena untuk menjemput dan pawai keliling kota atas kedatangan Uskup Matopai.

Informasi yang dihimpun suarapapua.com, Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You akan tinggal di Wamena selama 12 hari terhitung tanggal 6 Juli hingga 17 Juli mendatang. Selama dua pekan, Uskup punya agenda utama yakni melakukan kunjungan pastoral ke sembilan paroki dan satu kuasi paroki yang ada di wilayah Dekenat Pegunungan Tengah.

Antara lain paroki Wamena, paroki Welesi, paroki Hepuba, paroki Elagaima, paroki Kimbim-Wo’ogi, paroki Musatfak, paroki Yiwika, paroki Pugima, paroki Pikhe, dan kuasi paroki Samenage. []

Artikel sebelumnya11 Mahasiswa Yalimo di Sorong Dibekali Pendidikan Kritis
Artikel berikutnyaPapua Harus Ikut Jalan Tuhan Untuk Bebas Berdaulat