WAMENA, SUARAPAPUA.com — Rakyat West Papua dari Sorong sampai Merauke mendesak para pemimpin Melanesian Spearhead Group (MSG) untuk menerima West Papua menjadi keanggotaan penuh di MSG mengingat keberadaan Indonesia di MSG tidak mewakili bangsa Papua.
Pernyataan itu dikemukakan Dano Tabuni, eksekutor agenda ULMWP di hadapan ribuan massa aksi dukungan ULMWP menjadi anggota penuh MSG yang menghadiri lapangan Sinapuk, Wamena, kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Selasa (22/8/2023).
Ditegaskan, hari ini ribuan rakyat membanjiri lapangan Sinapuk untuk mendukung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menjadi anggota penuh di MSG.

Pantauan suarapapua.com, massa aksi datang dari sejumlah titik kumpul yang telah ditentukan, yakni pasar Potikelek, Sinakma, Honelama, Museima, pertigaan Pikhe, pasar Jibama, dan Wesaput. Hanya, massa aksi dari titik kumpul pasar Misi dibubarkan paksa aparat gabungan.
Dalam orasi politik, Dano Tabuni menyatakan, keberadaan Indonesia di MSG tidak sama sekali mewakili rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke.
“Hari ini tanggal 22 Agustus 2023, rakyat Papua di wilayah Lapago menyikapi sikap politiknya secara resmi untuk mendukung West Papua menjadi anggota penuh di MSG. Dan kami rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke dengan tegas menolak keberadaan Indonesia di MSG mewakili rakyat bangsa West Papua. Indonesia tidak mewakili rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke. Karena West Papua adalah bangsa tersendiri dari berbagai sudut pandang yang tidak bisa digabungkan dengan Indonesia yang nota bene bangsa penjajah dan penindas bagi bangsa West Papua,” tegas Dano.

Lanjut dibeberkan, status Papua sejak digabungkan paksa ke Indonesia seakan seorang anak yang tinggal di rumah orang tua tiri. Sudah waktunya kini West Papua siapkan diri untuk pulang ke rumah induk Melanesia, honai MSG.
Ibarat seorang anak yang telah besar dan mengenal orang tua kandung dan keluarganya, West Papua menurut Dano Tabuni, segera bersatu dengan keluar besar Melanesia untuk mengurus dan memimpin dirinya sendiri.
“Orang Papua siap bergabung ke honai besar. Selama puluhan tahun kami tinggal dengan orang tua tiri. Hari ini kami siap pulang ke rumah dan keluarga yang sesungguhnya yakni Melanesia. Kita orang Papua bukan ras Melayu, kita bukan Indonesia. Bangsa Papua adalah bangsa tersendiri yang belum berpemerintahan, sekarang kami sudah punya pemerintahan sementara ULMWP sudah siap untuk bertanggungjawab atas nasib bangsa Papua,” ujarnya dengan nada keras.
Dano menyatakan, rakyat Papua siap memimpin sendiri.
“Kami siap memimpin di atas negeri kami sendiri. Kami sudah sekolah. Kami sudah terdidik. Kami sudah pintar. Kami sama seperti manusia-manusia lain di dunia ini. Indonesia selama puluhan tahun gagal memimpin orang Papua, gagal mendidik orang Papua. Sekarang kami orang Papua siap bikin negara dan siap berpemerintahan sendiri. Kehadiran pemerintah di atas Tanah Papua adalah pencuri, penindas, penjajah, pembunuh, dan perampok kekayaan alam Papua,” tegas Tabuni.

Berikut pernyataan sikap rakyat Papua di wilayah Laapago dalam rangka mendukung ULMWP menuju keanggotaan penuh MSG:
- Kami rakyat Papua mendukung penuh Pemerintah Sementara ULMWP untuk menjadi anggota penuh di MSG mewakili rakyat bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke.
- Kami rakyat West Papua dengan tegas menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di MSG tidak mewakili rakyat dan bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke.
- Kami rakyat bangsa West Papua dari Sorong sampai Merauke menyatakan bahwa ULMWP adalah badan politik resmi yang sah mewakili rakyat West Papua yang siap menjadi anggota penuh di MSG.
- Kami segenap rakyat bangsa Papua mendukung dan mengakui ULMWP yang selanjutnya disebut Pemerintah Sementara West Papua siap menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) MSG atau MSG Leader Summit mewakili rakyat bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke yang akan berlangsung di Port Vila, Vanuatu.

Diberitakan media ini sebelumnya, MSG merupakan organisasi antar pemerintah sub-regional negara-negara Melanesia, yakni: Vanuatu, Fiji, Solomon Islands, Papua Nugini (PNG), dan Kanaky (Kanak and Socialist National Liberation Front (FLNKS)/New Caledonia).
Sejumlah agenda penting akan dibahas dalam KTT MSG ke-22 pada tanggal 23-24 Agustus 2023, yakni kerja sama ekonomi, pembangunan, keamanan regional, perubahan iklim, lingkungan, pelestarian budaya, nuklir, dan hak asasi manusia.
Kemudian, satu isu yang tak kalah pentingnya juga bakal dibahas bersama, yakni status ULMWP akan mendapat perhatian besar para pemimpin negara-negara Melanesia.
Matai Seremiah, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Luar Negeri, Kerja sama Internasional, dan Perdagangan Luar Negeri Vanuatu, menyatakan isu keanggotaan penuh ULMWP akan memainkan peran penting dalam agenda KTT MSG besok.
Menurut Seremiah, serangkain pertemuan dijadwalkan dengan pertemuan awal para pejabat Negara yang berlangsung pada Jumat (18/8/2023). Setelahnya dilanjutkan pertemuan para Menteri Luar Negeri (FMM) pada Senin (21/8/2023).
Puncak pertemuan para pemimpin MSG dijadwalkan akan berlangsung pada 23 Agustus 2023. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan komunike bersama para pemimpin MSG pada Kamis (24/8/2023) bertempat di sekretariat MSG.
Rencananya, pada puncak pertemuan itulah status keanggotaan penuh ULMWP di MSG akan dibahas dan ditentukan.
KTT MSG tahun 2023 mengusung tema: ‘MSG Menjadi Relevan dan Berpengaruh’.
MSG adalah sebuah kelompok yang didirikan pada 35 tahun silam untuk mewakili dan memajukan kepentingan negara-negara Melanesia dan rakyatnya. []