Tanah PapuaMeepagoSituasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

Editor :
Elisa Sekenyap

PANIAI, SUARAPAPUA.com— Telah memasuki satu Minggu lebih sejak penemuan jasad Komandan Rayon Militer (Dandramil) 1703-04/Aradide pada Kamis (11/4/2024) hingga Selasa (18/4/2024), situasi daerah di seluruh wilayah kabupaten Paniai masih berjalan normal.

Sejauh ini belum ada tindakan pengejaran yang dilakukan aparat keamanan terhadap pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XIII Kegepanipouda Paniai yang telah mengakui sebagai pelaku penembakan dan siap bertanggung jawab atas meninggalnya Dandramil) 1703-04/Aradide, Letda Oktovianus Sogalrey.

Sejak kejadian telah memasuki satu Minggu lebih, situasi daerah Paniai pada umumnya masih aman meski di hari-hari awal pasca penemuan jasad sempat membuat semua masyarakat Paniai panik dan ketakutan.

Seperti khususnya di dua kota pusat keramaian, Enarotali dan Madi. Dari pantauan langsung suarapapua.com, Kamis (11/4/2024) sampai dengan Minggu (14/5/2024) semua aktivitas lumpuh total setelah adanya peristiwa itu.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Masyarakat baik pribumi dan pendatang memilih mengamankan diri dalam rumah dan sebagian besar masyarakat pribumi lainnya bergerak cepat kembali ke kampung masing-masing, sama untuk mengamankan diri.

Hal itu menyusul beredarnya video pernyataan Panglima Kodap XIII Kegepanipouda Paniai Brigjen Matius Gobai, Sabtu (13/4/2024) yang menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa penembakan itu.

Selain itu beredarnya video pendropan aparat TNI dari Nabire ke Paniai di media sosial pada, Jumat (12/4/2024).

Namun pada 15 April 2024, masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Semua kios dan toko buka dan banyak masyarakat dari berbagai kampung datang ke kota Enarotali Paniai.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Kendati demikian masyarakat masih mewaspadai aksi-aksi lain yang bisa timbul kapan saja, buntut dari tertembaknya Dandramil Agadide.

“Semua masyarakat sipil di Papua ini sudah tahu dengan tindakan aparat, jadi masyarakat tetap waspada. Saya sudah minta masyarakat di kampung untuk tetap waspada,” ujar salah salah tetua adat yang enggan disebut namanya kepada suarapapua.com di Enarotali, Senin (15/4/2024).

Dia berpesan bila melakukan pengejaran terhadap pelaku, aparat tidak boleh main tembak sembarangan.

“Bapa pesan itu jangan sampai masyarakat biasa ditembak itu saja. Anak-anak TPNPB mereka punya muka dalam video jelas, keamanan harus kejar mereka saja,” pintanya.

Ia juga minta kepada anggota TPNPB ketika dikejar aparat tidak tinggal di kampung-kampung yang ada masyarakat sipil.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

“Anggota TPNPB itu harus ke hutan. Tempat yang tidak ada masyarakat baru baku tembak situ. Tidak boleh tinggal dengan masyarakat. Iyo to karena TPNPB bilang silahkan kejar mereka jadi tidak boleh dekat-dekat masyarakat,” ujarnya.

Serupa disampaikan salah satu pemuda yang juga tidak menyebutkan namanya bahwa jika aparat melakukan pengejaran, untuk tidak mengorbankan warga sipil.

“Jangan [gelar aksi] tiba-tiba – itu saja. Kalau mau melakukan pengejaran, aparat harus sampaikan ke pemerintah supaya diumumkan ke masyarakat. Maksudnya selama pengejaran masyarakat harus tinggal di mana seperti itu, supaya aman. Ini saya sampaikan salah satu solusi terbaik supaya tidak ada masyarakat yang dikorbankan,” tukasnya.

Terkini

Populer Minggu Ini:

AMAN Sorong Malamoi Gelar Musdat III di Wonosobo

0
“Kita harus berkomitmen untuk jaga dan lindungi tanah adat untuk keberlanjutan hidup generasi kita,” kata Yulius kepada suarapapua.com pada 30 April 2024.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.