NABIRE, SUARAPAPUA.com — Orang Muda Katolik (OMK) merupakan tulang punggung Gereja Allah di tengah perubahan jaman yang kian pesat perkembangannya. Untuk itu, OMK wajib wartakan Firman-Nya hingga ke ujung bumi.
Pesan tersebut diungkapkan Romo Geri Sakrus dalam kotbahnya pada perayaan Misa Raya di Paroki Santo Yosep Nabire Barat, Senin (5/2/2018) lalu. Misa Raya bersama OMK dari tiga paroki di kawasan Nabire itu diadakan dalam rangka memperingati masuknya Injil di Tanah Papua.
“Yesus mengajar dan berjalan dari satu desa ke desa lain untuk mengajar, memanggil dan mengutus mereka menjadi murid-Nya untuk melanjutkan misi pewartaan ke seluruh dunia. Orang Muda Katolik harus mengikuti misi mulia ini. Misi pewartawan Firman Allah merupakan tugas kita hari ini dan selanjutnya,” tutur Romo Geri.
Penegasan ini seturut tema utama yang diusung dalam perayaan ekaristi, yakni “Yesus mengutus murid-muridNya”, dan sub-tema “OMK diutus mewartakan Injil”.
Pater mengungkapkan, selama menjalankan misi karya-Nya di dunia, banyak mujizat yang dibuat Yesus. Putra Allah berjalan dari kampung ke kampung, mengajarkan kebenaran Injil, menyembuhkan orang lumpuh, orang sakit, dan sebagainya adalah karya luhur yang harus ditiru oleh umat manusia hari ini, termasuk OMK.
“Orang Muda Katolik ditantang menjadi murid Yesus. Menjadi murid-Nya berarti siap mengikuti guru ke manapun guru pergi, dan siap pula menghadapi segala tantangan dan kendala,” ujarnya mengingatkan untuk melanjutkan tugas perutusan.
Usai perayaan ekaristi, Yulianus Boma, ketua panitia Misa Raya, dalam sambutan, mengajak teman-temannya untuk terus aktif dalam kegiatan Gereja.
Boma berpesan, mewartakan Firman Tuhan atau Injil merupakan tugas orang muda katolik baik di kring, stasi, paroki dan di tengah-tengah masyarakat umumnya.
“Mari kita terus wartakan Injil Tuhan hingga ke ujung bumi,” ajaknya.
Panitia Senang
OMK Paroki Santo Yosep sebagai tuan rumah pada tahun 2018, sukses menggelar Misa Raya bersama OMK dari paroki Kristus Raja (KR) dan Kristus Sahabat Kita (KSK). Suksesnya kegiatan akbar ini tentu saja karena kebersamaan panitia dan dukungan pihak lain.
Yulianus Boma merasa bersyukur karena bisa sukses walaupun ada kendala yang dihadapi pihaknya sejak awal terbentuk kepanitian usai terpilih sebagai tuan rumah pada tahun ini.
“Ada kendala, tetapi karena panitia punya semangat jadi misa raya ini sukses kita selenggarakan,” kata Boma.
Boma merinci dana yang terkumpul untuk sukseskan Misa Raya ini sebesar 26 juta rupiah, berasal dari beberapa sumber dana antara lain sumbangan sukarela tiap kring, stasi, perorangan dan usaha panitia melalui perlombaan yang telah diadakan sebelumnya.
Fransiskus Tatogo, ketua OM Paroki Santo Yosep, pada kesempatan yang sama menyampaikan terimakasih kepada pastor paroki, dewan paroki, panitia dan semua umat atas kerja sama yang baik, sehingga kegiatan bisa diadakan dengan lancar.
Boma dan Tatogo senada, bahwa kegiatan penting ini terus dilanjutkan sebagai agenda tahunan untuk saling mengenal sekaligus mempererat OMK dari tiga paroki di wilayah Dekanat Teluk Cenderawasih.
“Siapa lagi kalau bukan kita? OMK merupakan tulang punggung gereja dan masyarakat di daerah ini khususnya bagi umat Katolik,” tandasnya.
Meriah
Usai ekaristi yang dimulai jam 9 pagi, selanjutnya panitia bagi-bagi hadiah kepada para pemenang dari masing-masing jenis perlombaan dan pertandingan yang diadakan beberapa hari sebelumnya. Antara lain, bola voli putra dan putri, takraw, tenis meja, panahan, lomba bacaan kitab suci, mazmur, kotbah, koor maupun lomba dirigen.
Penampilan drama, dancer, beat box, turut meramaikan suasana siang itu di halaman Gereja Paroki Santo Yosep Nabire Barat.
Rangkaian kegiatan Misa Raya ditutup dengan “Ebamukai”. Hasil dari pengumpulan dana itu kemudian diberikan langsung ke panitia pelaksana tahun 2019. “Supaya dijadikan sebagai modal awal,” kata Boma.
OMK KSK mendapat giliran sebagai penyelenggara kegiatan Misa Raya OMK tahun depan.
Sebelum Paroki
Kegiatan Misa Raya OMK dicetuskan pertama kali oleh Paroki KSK tahun 2015. Ini program tahunan OMK.
Tahun lalu, saat tarik undian, OMK Stasi Santo Yosep terpilih sebagai tuan rumah tahun 2018.
Setelah umat berjuang keras dan akhirnya pada Sabtu (25/11/2017) Uskup John Philip Saklil meresmikan menjadi satu paroki baru, lepas dari paroki induk, KSK, panitia pelaksana kegiatan terus bekerja untuk sukseskan demi menjawab kepercayaan OMK dari dua paroki lainnya.
Boma akui ini proses awal mereka belajar agar berbuat yang terbaik di waktu berikut. Sebab banyak kekurangan selama persiapan, dan itu patut dimaklumi. ”Luar biasanya, seluruh rangkaian dari awal sampai akhir kegiatan ini bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Empat hari sesudah Misa Raya, pengurus OMK St Yosep melakukan pendataan jumlah anggota tingkat kring dan stasi. Di saat sama juga mereka menyusun program kerja bersama. Pertemuan ini dipusatkan di aula paroki.
Pewarta: Michael Bobii
Editor: Arnold Belau