Tanah PapuaBomberaiMRPB Minta Jokowi Instruksikan Aparat Negara Bangun Pendekatan Humanis Pada OAP

MRPB Minta Jokowi Instruksikan Aparat Negara Bangun Pendekatan Humanis Pada OAP

SORONG, SUARAPAPUA.com — Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) dari  Pokja Adat menegaskan agar pemerintah Indonesia melalui komponen  Negara yang ada agar benar-benar menegakkan keadilan dan kebenaran hukum di tanah Papua. Jangan ada lagi korban yang berjatuhan atas nama apapun.

“Doa kami Tuhan mendengar, melihat dari surga ke tanah Papua atas penderitaan yang dialami oleh orang Papua, baik yang di kota, di gunung gunung, lembah dan di hutan hutan.

Sehingga kami meminta kepada Presiden RI Joko Widodo untuk mengintruksikan aparat penegak hukum agar bangun pendekatan secara humanis,” kata Kambuaya usai kegiatan Sosialisasi 7 Raperdsasus dengan Pemerintah abupaten kota dan Masyarakat Adat se-Sorong Raya kepada suarapapua.com di Sorong, Selasa (11/12/2018).

Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

Jika pendekatan keamanan lebih mendominasih kata Kambuaya, maka akan menanamkan benih benih kebencian di dalam hati nurani orang asli Papua, dan tanpa ada komando, mereka akan bangkit, baik alam maupun leluhur, tulang belulang, dan yang masih hidup di atas tanah Papua untuk melakukan perlawanan.

Ia berharap Pemerintah Indonesia harus mendengar suara hati dari seluruh pemangku kepentingan di atas tanah Papua, baik itu dari Pemerintah Provinsi Papua, Papua Barat, DPRD Papua dan Papua Barat, MRP Papua dan Papua Barat.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

“Hal ini saya sampaikan berkaitan dengan bagaimana menjaga perlindugan terhadap masyarakat asli Papua di atas bumi Cenderawasih,” tukasnya.

Karlos Kalasuat, Ketua DPC KNPI Kabupaten Sorong mengatakan, stabilitas keamanan di tanah Papua terjadi sejak tanggal 1 Desember, tanggal yang keramat bagi seluruh rakyat Papua yang hidup di atas tanah ini.

Ia juga mengatakan, Otsus tidak dapat mengobati hati orang Papua yang sudah puluhan tahun terluka.

Baca Juga:  PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

“Kehadiran Otsus di Papua bukan untuk meghidupkan orang asli Papua saja, tetapi meghidupkan seluruh pendatang yang ada di atas tanah Papua. Oleh sebab itu, Otsus tak dapat menyembuhkan luka di atas tanah Papua,” ungkapnya.

Pewarta : Ferdinan Thesia

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

ASN dan Honorer Setiap OPD di Paniai Dibekali Ilmu Protokoler dan...

0
"Kegiatan pembekalan ilmu kepada pegawai dan tenaga honorer di lingkungan Pemda Paniai seperti begini kami sangat mendukung. Humas luar biasa dan kepada peserta, saya minta ilmu yang sudah didapat harus dipraktekkan," ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.