Ibu Kota Tambrauw Dipindahkan, Masyarakat Mengaku Sulit Dapat Pelayanan Publik

0
3139

TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com— Masyarakat Tambrauw bingung dengan Ibu Kota Kab. Tambrauw yang ada di Sausapor [Ibu kota sementara]. Sementara sesuai UU, ibu kota kabupaten adalah Fef. Bingung karena pelayanan publik di Fef belum berjalan.

Status ibu kota dipertanyakan masyarakat karena mengalami kendala dalam pelayanan kepada masyarakat.  Sejak 6 Januari 2020 ibu kota sudah berada di Fef. Artinya semua aktivitas pemeritahan kabupaten Tambrauw di Sausapor sebagai ibu kota sementara mulai terlihat sepi.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

“Dari tanggal 6 sudah terlihat sepi aktivitas pemerintah di Sausapor,” kata Yermias, salah satu masyarakat kepada media ini pada 15 Januari lalu.

Ia membeberkan, masyarakat bingung untuk akses pelayanan publik  karena sejak ibu kota dipindahkan ke Fef aktivitas pemerintahan pun tidak jelas.

“Di sausapor semua kantor telah di tutup sementara di Fef tidak ada pegawai. Sausapor kantor tutup, Fef tidak ada pegawai. Sebenarnya aktifitas permerintah di mana,” tanya Yermias mengeluh.

ads
Baca Juga:  Kondisi Kamtibmas di Papua Barat Daya Sedang Tidak Baik-baik Saja

Kata dia, masyarakat harus pulang pergi dari Sausapor – Fef dengan biaya yang cukup besar tapi hasilnya untuk mendapatkan pelayanan publik tidak jelas.

“Seharusnya pemeritahan sudah menyiapkan semua terlebih dahulu, sehingga ketika pindah seperti sekarang ini, tidak menggorbankan kami masyarakat kecil [untuk mendapatkan pelayanan publik di pemerinta],” tutup Yermias dengan kecewa.

Sementara itu, Soni Yeblo yang juga masyarakat Tambrauw membenarkan kalau di Fef juga aktivitas pemerintahan belum terlihat normal. Karena saat ini pemerintah masih sibuk untuk membersihkan ruang kantor, serta memindahkan fasilitas perkantoran saja.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

“Di fef aktivitas belum normal. Kami sangat berharap untuk pemerintah bisa beraktifitas normal. Kami tidak permasalahkan soal perpindahan ibu kota kabupaten, tetapi kami inginkan kejelasan, kalau memang di Fef belum siap lebih baik kembali ke sausapor saja, sehingga kami tidak menggalami kesulitan dalam pelayanan,” kata Soni.

Pewarta: CR-SP12

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaIPPP-MK Siap Bantu Pemkab. Paniai Majukan Pendidikan
Artikel berikutnyaFOTO: Pasar Ef Nai Tambrauw Tidak Terawat