ArsipNatal Jokowi di Papua Diperkirakan Habiskan Anggaran Rp. 20 Milyar

Natal Jokowi di Papua Diperkirakan Habiskan Anggaran Rp. 20 Milyar

Sabtu 2014-12-06 15:51:45

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ketua I Panitia Natal Nasional, Pdt. Lipius Biniluk mengatakan, biaya penyelenggaraan natal nasional yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jayapura, Papua, diperkirakan mencapai Rp. 20 Milyar.

"Anggaran sebesar itu hanya bersifat sementara, karena kami masih menghitung semua biaya dari sejumlah seksi, tetapi diperkirakan tidak akan lebih dari Rp 20 miliar," kata Lipius, seperti dikutip dari situs Sekretaris Kabinet.

 

Ia menambahkan, sebagai panitia daerah pelaksanaan natal nasional 2014, pihaknya mulai melakukan rapat dan pertemuan guna membahas berbagai kesiapan, mulai dari urusan akomodasi, transportasi, perlengkapan, keamanan, konsumsi, dokumentasi dan susunan acara, penginapan serta hal lainnya.

"Yang terpenting adalah bagaimana perayaan Natal Nasional yang pertama kali di Papua sukses dan berjalan lancar," ungkap dia.

 

Sementara Itu, Ketua Panitia Natal, Yohana Yembise menegaskan, saat ini tim kecil di Jakarta dan Papua masih melakukan persiapan guna menyukseskan perayaan Natal tersebut.

 

"Ini kali pertama dalam sejarah, Natal dilaksanakan bersama di Papua. Rencananya tanggal 27, Natal bersama dengan Presiden di Jayapura. Pak Presiden kali ini mau Natal bersama dengan masyarakat di tanah Papua," katanya.

 

Presiden Jokowi bersama rombongan akan tiba di Jayapura pada 26 Desember 2014. Dalam kunjungannya ke Papua ini, Jokowi akan menjalankan sejumlah agenda, antara lain berkunjung ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

 

Selanjutnya, Jokowi kembali ke Jayapura pada 27 Desember 2014 untuk meresmikan sejumlah pasar. Pada malam harinya, Presiden akan menghadiri Perayaan Natal Nasional di Lapangan Lanud Jayapura, Kabupaten Jayapura.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Nasionalisme Papua Tumbuh Subur di Tengah Penjajahan

0
Ternyata pendidikan dan pengajaran Pancasila, P4 dan sejarah Indonesia yang diajari oleh para guru di bangku sekolah tidak menghapus nasionalisme Papua merdeka. Justru anak-anak muda Papua ini semakin memahami jati diri mereka, identitas mereka, juga memahami dengan baik penjajahan Indonesia yang sedang terjadi di atas Tanah Papua dari tahun 1960-an.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.