Nasional & DuniaQarase, Mantan PM Fiji Yang Pernah Dikudeta Meninggal di Usia 79

Qarase, Mantan PM Fiji Yang Pernah Dikudeta Meninggal di Usia 79

AUCKLAND, SUARAPAPUA.com— Laisenia Qarase, perdana menteri keenam Fiji yang dilantik dengan satu kudeta dan dipindahkan oleh yang lain, meninggal pada hari Selasa, 21 April 2020.

Ia meninggal pada usia ke 79 tahun.

Kematiannya dikonfirmasi oleh bekas kawanya dari Partai Sodelpa. Sebelumnya, Mr. Qarase telah dirawat di rumah sakit Suva, Fiji dua hari lalu.

Baca Juga:  KBRI dan Universitas Nasional Fiji Gelar Seminar Perspektif Kolaborasi yang Lebih Dekat

Mantan pegawai negeri pemerintah itu berubah menjadi politisi yang memimpin Fiji setelah kudeta George Speight tahun 2000, dan memimpin Fiji melalui masa yang penuh gejolak yang ditandai oleh liberalisasi ekonomi yang luas, yang ditandai oleh serangkaian kontroversi konstitusional.

Baca juga: Bob Loughman Terpilih Sebagai Perdana Menteri Vanuatu

Tetapi setelah lama dan pahit jatuh, maka komandan militer Frank Bainimarama menggulingkan Qarase dalam kudeta tahun 2006.

Baca Juga:  Negara Mengajukan Banding Atas Vonis Frank Bainimarama dan Sitiveni Qiliho

Mr. Qarase dipenjara selama satu tahun pada tahun 2012 atas penyalahgunaan tuduhan kantor yang berasal dari tahun 1990-an, ketika ia adalah direktur sejumlah perusahaan dan entitas pemerintah.

Mr.Laisenia Qarase dan Kinny Saratibau di Pulau Kaba, Fiji. (ist)

Dia membantah tuduhan itu, menyatakan bahwa mereka bermotivasi pada politik.

Baca juga: Partai di Vanuatu Berkoalisi Membentuk Pemerintahan Baru

Pemerintah Fiji dan Bainimarama, yang tetap menjadi perdana menteri sejak kudeta, pertama melalui masa pemerintahan militer, kemudian setelah pemilihan, belum memberikan komentar atas meninggalnya mantan PM Fiji ke enam ini.

Baca Juga:  Kunjungan Paus ke PNG Ditunda Hingga September 2024

Sumber : radionz.co.nz

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Bekuk Labura Hebat FC, Persipani Tatap Laga Derby Papua Tengah

0
"Luar biasa dukungan dari masyarakat Paniai dan Papua pada umumnya. Terimakasih kami haturkan kepada Allah atas kemenangan ini," ucapnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.