BeritaWarga Nduga Sita Dokumen Petugas Sensus Penduduk

Warga Nduga Sita Dokumen Petugas Sensus Penduduk

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Seorang warga masyarakat Nduga di Keneyam, ibu kota Kabupaten Nduga melaporkan bahwa pihaknya pada, Selasa (15/9/2020) menyita dokumen-dokumen dari petugas Sensus Penduduk (SP) 2020.

Katanya, hal itu dilakukan pihaknya sebagai bentuk protes penolakan dilakukannya Sensus Penduduk yang menurut mereka dilakukan tanpa sosialisasi kepada masyarakat Nduga.

“Pemerintah pusat selama ini belum ada perhatian kepada warga korban konflik pengungsi Nduga di beberapa distrik, termasuk seluruh masyarakat Kabupaten Nduga. Lalu beberapa hari belakangan ini muncul sensus penduduk. Sementara orang dari Sorong – Merauke sedang tolak Otonomi Khusus.”

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk

“Kami orang Nduga juga tolak Otsus pada aksi 27 Juli 2020 lalu di Keneyam. Ini karena adanya korban tembak mati atas nama Elias Karunggu dan Selu Karunggu, termasuk operasi militer selama ini di Nduga, baru sekarang secara tiba-tiba datang untuk Sensus Penduduk. Pemerintah pusat dan daerah tidak pernah dengar suara rakyat, lalu sekarang datang mau sensus, jadi kami sita dan tolak,” tegas warga itu kepada suarapapua.com, Selasa (15/9/2020).

Baca Juga:  IMPPAS Ajak Semua Pihak Kawal Penerimaan CPNS 80/20 Persen OAP

Katanya, sensus itu bisa dilakukan setelah masa Otsus berakhir. “Itu urusan mereka setelah Otsus. Pemerintah juga ada yang tidak tahu. Sensus itu masuk lewat belakang artinya perorangan. Pemerintah juga tidak perhatikan masyarakat Nduga selama korban konflik dari Desember 2018 sampai 2020 bulan ini, baru mau data penduduk langsung masuk. Oleh sebab itu kami sita,” tukasnya.

Serupa disampaikan Renes, salah satu warga Nduga di Keneyam. Katanya, Nduga merupakan daerah konflik dan daerah operasi militer. Kemudian, Pemerintah Pusat tidak pernah hargai hak asasi manusia warga Nduga dan tidak pernah menarik pasukan militer, lalu mengirim petugas untuk mengambil data penduduk.

Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

“Kami di Nduga telah banyak korban, sedangkan pemerintah tidak pernah perhatikan kami, sehingga jangan manfaatkan momen untuk melakukan pengambilan data seperti ini. Pokoknya pengambil data apapun kami tolak,” tegas Renes dari Keneyam melalui sambungan telepon.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kerusuhan di Kaledonia Baru: Ketidaknyamanan Mulai Muncul Saat Bala Bantuan Tiba

0
"Pacific Elders' Voice siap membantu dalam mendorong dialog dan kemajuan untuk memastikan penyelesaian situasi yang telah berlangsung lama di Kaledonia Baru, yang mengancam perdamaian dan kemajuannya, serta memastikan keadilan bagi masyarakat Kanaky dalam upaya mereka untuk mendapatkan martabat dan hak asasi manusia."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.