BeritaRDP di Papua Barat Tegang Ketika Rakyat yang Mendatangi Kantor MRPB Meneriakan...

RDP di Papua Barat Tegang Ketika Rakyat yang Mendatangi Kantor MRPB Meneriakan Merdeka

TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com— Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diselenggarakan MRPB, Selasa (6/10/2020) sempat ricuh akibat ratusan rakyat Papua yang hendak masuk di lingkungan Kantor MRPPB guna menyaksikan rapat tersebut dibatasi aparat TNI/Polri.

Gege salah satu aktivis kepada suarapapua.com menegaskan “kami rakyat Papua menolak tegas perpanjangan Otsus di atas tanah Papua, karena selama 19 tahun Otsus diberlakukan di tanah Papua telah gagal menyelamatkan orang Papua,” kata Gege tegas usai aksi spontan merespon pelaksanaan RDP tersebut.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Menurutnya, triliuan anggaran yang dianggaran ke tanah Papua melalui Otsus tidak menyentuh rakyat Papua. Selain itu melalui dana tersebut tidak ada keberpihakan terhadap orang Papua sendiri.

“Rakyat Papua tidak butuh uang Otsus lagi. Maka kami minta merdeka dan merdeka penuh,” tukasnya.

Sementara itu Jimi, salah satu masyarakat yang berada di luar pagar Kantor MRPB mengatakan” kahadiran kami di Kantor MRPB tidak kacau. Kami hanya ingin masuk dan menyaksikan RDP secara langsung, sehingga kami juga bisa dengar hasilnya seperti apa. Ini haknya rakyat Papua. Aparat keamanan jangan memperkeruh keadaan ini kalau tidak ingin ada korban,” tukas Jimi.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Akhirnya, setelah berkoordinasi dengan Ketua MRPPB, Maxi Aharoen, ratusan rakyat Papua yang di luar pagar Kantor MRPB diijinkan masuk dengan syarat tidak melakukan aksi lainnya.

“Silahkan masuk tetapi tolong jangan bikin kacau. Saya tidak ingin kantor ini terbakar lagi. Cukup sudah beberapa kantor yang sudah terbakar. Biarkan kita dengar apirasi rakyat Papua dulu,” respon Maxi Aharoen.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Sekaligus ia membantah beredarnya SMS ancaman kepada peserta RDP yang mengatasnamakan MRP.

 

 

Pewarta: Reiner Brabar

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Simamora: Penting Mengajar Anak, Tetapi Juga Pembentukan Karakter

0
"Praktekan penerapan displin positif yang telah dipelajari terhadap anak-anak. Hadapi anak-anak dulu dengan sekarang berbeda maka pendekatan pun berbeda. Contohnya, jika anak terlambat masuk sekolah, jangan langsung suruh pulang."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.