Tanah PapuaLa PagoKembali Terjadi Kontak Tembak di Kiwirok, TPNPB Klaim Menembak Satu Anggota TNI-Polri

Kembali Terjadi Kontak Tembak di Kiwirok, TPNPB Klaim Menembak Satu Anggota TNI-Polri

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Seorang warga di Kiwirok, Pegunungan Bintang Papua Barat melaporkan bahwa kembali terjadi kontak tembak antara aparat TNI dan Polri, dan pihak TPNPB-OPM di Kiwirok pada, Selasa (21/9/2021) sejak pukul 6.45 pagi.

Ia juga mengaku bahwa sebelumnya, pada sore hari, Senin (20/9/2021) terjadi kontak tembak saat aparat yang berjalan kaki dari Oksibil menuju Kiwirok.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

“Aparat gabungan itu ada 35 anggota. Mereka didrop di Oksibik, lalu jalan kaki ke Kiwirok. Dari Oksibil ke Kiwirok itu satu malam. Mereka saat jalan kaki menuju Kiwirok lalu ada baku tembak,” jelas dalam laporan itu.

Sementara TPNPB melaporkan bahwa satu orang petugas medis [Mantri] yang sebelumnya dilaporkan hilang sedang berada di Markas TPNPB-OPM Ngalum Kupel.

Baca Juga:  Pj Bupati Lanny Jaya Dituntut Kembalikan Tendien Wenda ke Jabatan Definitif

“Atas nama Gerald Sokoy. Benar masih di markas. Nanti akan serahkan kepada Pemerintah daerah atau pihak keluarga dalam Minggu ini,” tulis laporan TPNPB.

Selain itu, TPNPB mengaku menembak satu anggota TNI dan Polri dalam kontak tembak antara pasukan gabungan TNI dan Polri yang ketika menuju Kiwirok dari Oksibil.

Sebelumnya, kontak tembak terjadi pada 13 September 2021 di distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Dalam kontak tembak itu, satu anggota TNI mengalami Lukas tembak.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Sementara, pada tanggal 15 September 2021, satu anggota TPNPB OPM Ngalum Kupel meninggal dunia setelah kontak tembak dengan aparat TNI dan Polri di Kiwirok, Pegunungan Bintang Papua.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Rencana Pemindahan Makam Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay, Melanggar Hukum Pidana dan...

0
Tindakan memindahkan makam Bapak Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay adalah tindakan penyalahgunaan kewenangan dan jelas-jelas akan berdampak pada terjadinya dugaan tindak pidana serta pelanggaran hak masyarakat adat serta HAM yang melindungi status Ondofolo sebagai simbol pemerintahan adat masyarakat adat Buyaka Sentani.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.