PartnersPerlu Koalisi untuk Membentuk Kursi Mayoritas di Parlemen Vanuatu

Perlu Koalisi untuk Membentuk Kursi Mayoritas di Parlemen Vanuatu

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Hasil pemilihan cepat Vanuatu telah dirilis, tetapi tidak jelas siapa yang keluar sebagai pemenang. Hasil resmi telah mengungkapkan tujuh anggota parlemen tertinggi yang dimenangkan oleh satu partai.

Perdana menteri sementara dan pemimpin Vanua’aku Pati, Bob Loughman, telah mengamankan tujuh kursi dan Partai Graon mo Jastis pimpinan mantan pemimpin oposisi Ralph Regenvanu memiliki empat kursi.

Baca Juga:  Kunjungan Paus ke PNG Ditunda Hingga September 2024

Seorang komentator Politik Vanuatu, Dr. Tess Newton Cain, mengatakan kedua belah pihak sekarang perlu bergantung pada independen dan partai-partai kecil untuk membentuk kursi mayoritas di parlemen.

Menjelang rilis resmi pada hari Minggu, dua kelompok koalisi telah terbentuk. Koalisi Ralph Regenvanu mengklaim memiliki 31 kursi dari 52 kursi.

Namun, beberapa kandidat muncul di daftar untuk kedua koalisi dan hal-hal yang tidak akan menjadi jelas sampai parlemen dipanggil untuk mengambil sumpah menjadi anggota parlemen.

Baca Juga:  Mantan PM Fiji Frank Bainimarama Dipenjara

Telah dikonfirmasi bahwa seorang perempuan Vanuatu telah terpilih untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.

Gloria Julia Kings dari Persatuan Partai Moderat telah terpilih di Efate Rural bersama dua rekannya. Dia adalah yang keempat dari lima kandidat terpilih dengan 1618 suara.

Pemilihan itu dipicu ketika Mahkamah Agung Vanuatu menolak permohonan konstitusional pada September yang menantang pembubaran parlemen.

Baca Juga:  Polisi Bougainville Berharap Kekerasan di Selatan Mereda

27 anggota parlemen oposisi telah menantang legalitas pembubaran, mengingat mosi tidak percaya telah diajukan terhadap Loughman sebagai perdana menteri.

 

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pusaka Launching Buku Laporan Advokasi Gelek Malak Kalawilis Pasa

0
“Buku yang sangat menarik karena dilaporkan secara detail relasi manusia dengan alam. Dalam laporan ini dituturkan dengan indah, sehingga kami yang mendengar pun menikmati ceritanya. Itu salah satu cara yang bisa dipakai untuk mengadvokasi masalah di Papua, jadi tidak hanya demo saja. Buku ini seperti tidak membahas masalah, tetapi menyampaikan harapan, menceritakan nilai-nilai lokal yang hidup di hutan Gelek Malak Kalawilis Pasa, mempunyai makna dan simbol dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang Papua," beber Max Binur.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.