PartnersPerlu Koalisi untuk Membentuk Kursi Mayoritas di Parlemen Vanuatu

Perlu Koalisi untuk Membentuk Kursi Mayoritas di Parlemen Vanuatu

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Hasil pemilihan cepat Vanuatu telah dirilis, tetapi tidak jelas siapa yang keluar sebagai pemenang. Hasil resmi telah mengungkapkan tujuh anggota parlemen tertinggi yang dimenangkan oleh satu partai.

Perdana menteri sementara dan pemimpin Vanua’aku Pati, Bob Loughman, telah mengamankan tujuh kursi dan Partai Graon mo Jastis pimpinan mantan pemimpin oposisi Ralph Regenvanu memiliki empat kursi.

Baca Juga:  Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

Seorang komentator Politik Vanuatu, Dr. Tess Newton Cain, mengatakan kedua belah pihak sekarang perlu bergantung pada independen dan partai-partai kecil untuk membentuk kursi mayoritas di parlemen.

Menjelang rilis resmi pada hari Minggu, dua kelompok koalisi telah terbentuk. Koalisi Ralph Regenvanu mengklaim memiliki 31 kursi dari 52 kursi.

Namun, beberapa kandidat muncul di daftar untuk kedua koalisi dan hal-hal yang tidak akan menjadi jelas sampai parlemen dipanggil untuk mengambil sumpah menjadi anggota parlemen.

Baca Juga:  Partai-Partai Oposisi Kepulauan Solomon Berlomba Bergabung Membentuk Pemerintahan

Telah dikonfirmasi bahwa seorang perempuan Vanuatu telah terpilih untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.

Gloria Julia Kings dari Persatuan Partai Moderat telah terpilih di Efate Rural bersama dua rekannya. Dia adalah yang keempat dari lima kandidat terpilih dengan 1618 suara.

Pemilihan itu dipicu ketika Mahkamah Agung Vanuatu menolak permohonan konstitusional pada September yang menantang pembubaran parlemen.

Baca Juga:  Angkatan Bersenjata Selandia Baru Tiba di Honiara Guna Mendukung Demokrasi Pemilu Solomon

27 anggota parlemen oposisi telah menantang legalitas pembubaran, mengingat mosi tidak percaya telah diajukan terhadap Loughman sebagai perdana menteri.

 

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB Mengaku Membakar Gedung Sekolah di Pogapa Karena Dijadikan Markas TNI-Polri

0
“Oh…  itu tidak benar. Hanya masyarakat sipil yang kena tembak [maksudnya peristiwa 30 April 2024]. Saya sudah publikasi itu,” katanya membalas pertanyaan jurnalis jubi.id, Kamis (2/5/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.