PartnersPM Marape Kunjungi China Bahas Mata uang Bersama

PM Marape Kunjungi China Bahas Mata uang Bersama

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Salah satu hal yang akan dibahas oleh Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape dalam kunjungannya ke Beijing adalah menetapkan mata uang bersama untuk kedua negara agar dapat berdagang dengan mata uang masing-masing.

Saat ini, PNG membutuhkan dolar Amerika, namun seiring dengan meningkatnya aksesnya ke pasar Cina, Port Moresby berharap pengaturan mata uang bersama dapat dilakukan.

Baca Juga:  Angkatan Bersenjata Selandia Baru Tiba di Honiara Guna Mendukung Demokrasi Pemilu Solomon

Saat ini PNG mengekspor sekitar 13 miliar kina, atau sekitar 3,5 miliar dolar AS barang ke Cina setiap tahunnya, dengan ekspor melebihi impor.

Cina membeli mineral dan gas dari PNG, namun Marape telah berusaha untuk meningkatkan minat terhadap makanan, pariwisata dan kredit karbon.

Koresponden RNZ Pasifik PNG, Scott Waide, mengatakan bahwa pengaturan penyelesaian mata uang bersama akan sangat signifikan.

Baca Juga:  KBRI dan Universitas Nasional Fiji Gelar Seminar Perspektif Kolaborasi yang Lebih Dekat

“Sekarang [mata uang bersama] membutuhkan pengaturan bank sentral,” kata Waide.

“Bagaimana hal itu akan berubah dengan tekanan global pada mata uang AS dan situasi BRICS. Ini akan menjadi pengaturan yang menarik antara Papua Nugini dan Cina – berdagang dengan mata uang kita sendiri.”

Kantor perdana menteri mengatakan bahwa PNG sedang mempersiapkan China Development Bank untuk membuka cabang di PNG, sementara Port Moresby juga telah mendaftar untuk menjadi anggota Asia Infrastructure Investment Bank yang dikendalikan oleh China.

Baca Juga:  Diperkirakan Akan Ada Banyak Demonstrasi di Kaledonia Baru

Ada juga nota kesepahaman yang telah ditandatangani, termasuk kesepakatan tentang beasiswa mahasiswa untuk belajar di universitas-universitas Cina, hibah bantuan sebesar 50 juta kina, dan persetujuan izin keamanan hayati untuk ekspor kopi dan kakao.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Umat Keuskupan Timika Diajak Rayakan 130 Tahun Misi Katolik di Tanah...

0
"Oleh karena itu, melalui surat keputusan ini, saya, Administrator Diosesan Keuskupan Timika mengajak semua umat Katolik di Keuskupan Timika untuk mengadakan perayaan syukur pada tanggal 22 Mei yang akan datang," kata Pastor Kuayo.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.