Komite Nasional Papua Barat15 Tahun KNPB Tetap Konsisten Dengan Agenda Penentuan Nasib Sendiri

15 Tahun KNPB Tetap Konsisten Dengan Agenda Penentuan Nasib Sendiri

Editor :
Elisa Sekenyap

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ones Suhuniap, Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat menyatakan, pada usia KNPB yang ke-15 tahun (19 November 2008 – 19 November 2023), KNPB masih berfungsi sebagai media rakyat Papua yang terus menuntut agenda hak penentuan nasib sendiri sesuai prinsip hukum internasional hingga hari ini.

Pada tanggal 19 November 2008 merupakan hari lahirnya KNPB, yang hingga hari ini (2023) telah berdiri di seluruh tanah Papua. Berdiri seperti jamur di kota-kota hingga di kampung-kampung. Misi utama yang selalu diusung KNPB sejak berdiri sebagai media rakyat adalah hak penentuan nasib sendiri Papua Barat.

“Sudah 15 tahun KNPB berjuang untuk menuntut agenda politik yaitu referendum sebagai solusi demokratis untuk mengakhiri konflik politik yang menjadi akar masalah di tanah Papua,” kata Ones dalam pernyataannya kepada suarapapua.com, Minggu (19/11/2023).

Kata Ones, usia 15 tahun KNPB merupakan usai remaja, namun dalam perjalanannya, KNPB menghadapi begitu banyak tantangan dan tekanan musuh yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Musuh dalam selimut, serangan internal perjuangan yang selama ini KNPB anggap sebagai sekutu.

Baca Juga:  DPRP dan MRP Diminta Membentuk Pansus Pengungkapan Kasus Penganiayaan di Puncak

“Sentimen subyektif, propaganda hitam, skenario adu domba, dan KNPB selalu dijadikan kambing hitam dengan tujuan hanya untuk menghancurkan eksistensi KNPB. Namun KNPB tidak pernah mundur, tetapi semua itu dijadikan guru dan menjadi kekuatan untuk terus konsisten berjuang hingga dengan saat ini yang telah berusia 15 tahun.”

Bahkan katanya semua tekanan musuh malah memperkuat sistem kekebalan tubuh KNPB untuk terus semangat dan berjuang dengan patriotisme, dan berintegritas.

Maka sejauh ini berkat konsistensi, KNPB memiliki sebanyak 32 KNPB wilayah dan konsulat Indonesia dan KNPB akan selalu ada selama tuntutan hak penentuan nasib sendiri belum terpenuhi.

Dikatakan, setelah kongres pertama, agenda KNPB tetap sama yaitu agenda penyelesaian status politik Papua melalui jalur hukum maupun jalur politik. Agenda politik adalah hak penentuan nasib sendiri secara politik melalui mekanisme demokratis yaitu referendum.

Sementara dalam kongres ke-dua tahun 2018, untuk menjawab agenda politik referendum hasil kongres I, maka lahirlah resolusi Mogok Sipil Nasional (MSN) sebagai siasat untuk menjawab agenda referendum resolusi kongres I KNPB.

Baca Juga:  Mahasiswa Papua di Sulut Akan Gelar Aksi Damai Peringati Hari Aneksasi

Hingga saat ini katanya, pihaknya masih tetap dengan agenda mogok sipil nasional melalui mekanisme referendum maupun agenda kerja organisasi tentang persatuan sipil dan persatuan diplomasi internasional.

Ia lalu meminta kepada seluruh pengurus KNPB Pusat, wilayah dan konsulat dalam momentum perayaan ini untuk merefleksikan perjalanan selama 15 tahun yang sudah dilewati bersama.

Merefleksi perjalanan KNPB selama 15 tahun ini penting untuk dijadikan pelajaran berharga, tetapi juga menjadi satu kekuatan untuk terus melangkah maju. Tantangan adalah ujian berharga dan pelajaran berharga untuk terus bertahan – bagaimana bertahan melawan sambil menguatkan sesama pejuang.

Musuh semakin kuat dan semakin besar dengan nafsu kekuasaan dan haus atas sumber daya alam di Papua.

“Musuh kita bukan hanya kolonialisme Indonesia saja, musuh kita juga adalah kapitalisme, imperialisme dan militerisme sebagai pelindungnya.”

Baca Juga:  KNPB Yahukimo Desak Komnas HAM RI Libatkan Stakeholder Investigasi Kasus Kekerasan di Tanah Papua

“Oleh karena itu untuk melawan kekuatan musuh membutuhkan satu kekuatan dengan mengedepankan nasionalisme kebangsaan kita bahwa kita sama-sama senasib. Kita sama -sama bangsa terjajah, kita hanya mempunyai satu sejarah penindasan dan satu tujuan yaitu pembebasan nasional.”

“Kepada seluruh pengurus dan anggota KNPB untuk menghindari politik indentitas, pandangan subyektif promordialisme melahirkan perpecahan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa Papua.”

“Jangan pernah menyerah, apalagi mundur. Kita bukan pengecut, kami sudah bersumpah dan mengikrarkan janji kita pada tanah air. Satukan kekuatan. Jangan pernah terkecoh dengan hegemoni murahan dan propaganda musuh yang semakin masif saat ini.”

KNPB tetap berjuang dengan damai dan bermartabat mengedepankan nilai humanisme mengedepankan demokrasi etika dan moralitas sebagai pejuang yang bermartabat.

“Akhirnya atas nama Badan Pengurus Pusat KNPB menyampaikan selamat memperingati ulang tahun KNPB yang ke-15 kepada 32 Pengurus KNPB Wilayah, 2 pengurus KNPB Konsulat dan seluruh anggota KNPB di Tanah air Papua Barat.”

Terkini

Populer Minggu Ini:

DPC PDIP Tolikara Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah

0
"Kami melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah itu sesuai instruksi dari ketua umum pusat ibu Megawati Soekarnoputri kepada pengurus di seluruh Indonesia. Kesempatan dibuka bagi siapapun untuk kami menjaring calon bupati dan wakil bupati secara terbuka," kata Yanengga.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.