ArsipBesok, IJN Tanam 1.000 Bibit Pohon di Kota Jayapura

Besok, IJN Tanam 1.000 Bibit Pohon di Kota Jayapura

Jumat 2015-10-30 09:39:05

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Para wartawan yang tergabung dalam Indonesian Journalist Network (IJN) Provinsi Papua dan Papua Barat, berencana menanam 1.000 bibit pohon, pada Sabtu (31/10/2015) besok, di Bukit Mereribo, Kelurahan Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.

Ketua panitia penanaman pohon, Abdel Gamel Naser didampingi sekretaris Jorsul Satuan, mengatakan, Bukit Mereribo mempunyai panorama indah, namun kini telah gundul akibat perembahan hutan, karena itu dipilih IJN sebagai tempat penanaman pohon.

 

“Dari bukit itu kita bisa melihat Kota Jayapura, khususnya wilayah Pasir II dan pusat kota sendiri. Tetapi seiring pesatnya pembangunan, lokasi itu dan sejumlah daerah pelataran kawasan penyangga Gunung Cycloop mulai terdegradasi. Inilah alasan kami untuk kembali hijaukan Bukit Mereribo,” katanya.

 

Menurut Gamel, agenda penanaman ribuan pohon itu akan dilaksanakan sejak pagi hari dengan menggandeng sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari pemilik toko, perusahaan, pemerhati, aktivis lingkungan, wartawan, pelajar dan masyarakat sekitar.

 

“Rencananya pada tahap ini, IJN Papua dan Papua Barat akan menanam 1.000 bibit pohon diatas Bukit Mereribo. Kami juga tidak jalan sendiri, ada pemangku kepentingan yang kami ajak sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan sekitar kita,” katanya.

 

Lebih lanjut, Gamel yang merupakan wartawan Surat Kabar Harian (SKH) Cenderawasih Pos ini mengungkapkan, di Bukit Mereribo dan sekitarnya hingga kini minim ditumbuhi pohon lagi, sehingga perlu dilakukan penghijauan guna menjaga keseimbangan alam dan terhindar dari bencana alam yang sewaktu-waktu bisa mengincar umat manusia.

 

“Pada 22 Februari 2014, Kota Jayapura menyimpan cerita kelam. Hujan deras yang mengguyur beberapa jam lamanya membuat sejumlah titik di Ibu Kota Provinsi Papua ini mengalami longsor dan esoknya dikabarkan sembilan orang dinyatakan hilang dan akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa,” jelasnya.

 

Saat itu, lanjut dia, Kota Jayapura dilumpuhkan dengan tebalnya sedimen bercampur material sampah, batu, lumpur, pohon dan lain-lain.

 

“Salah satu sumber air terbesar asalnya dari Bukit Mereribo itu. Para aktivis lingkungan dan kelompok peduli lainnya sudah pernah menanam di lokasi itu, namun sikap tak ramah oleh kelompok orang tertentu yang tidak bertanggungjawab kembali membakar dan menghanguskan banyak bibit pohon yang sudah ditanam,” katanya.

 

IJN Papua dan Papua Barat, kata pria berkaca mata itu, mencoba kembali untuk melakukan penghijauan diatas bukit yang memiliki view yang bagus dan indah.

 

“Kita akan memulai kembali dan menitipkan doa di tiap bibit yang ditanam. Semoga kelak bibit tersebut menjadi payung bagi orang banyak. Kita harus pahami bahwa keseimbangan itu penting. Ketika kita mendapat udara, air yang bersih dan suhu yang stabil, maka itulah yang Tuhan berikan melalui alam kepada kita,” katanya.

 

Lalu, pertanyaannya apa yang sudah kita berikan kepada alam sekitar kita? Gamel dan Jorsul mengajak agar warga Kota Jayapura dan pemangku kepentingan agar menumbuhkan kepedulian atau memilih duduk berpangku tangan dan menanti musibah?.

 

“Alam memahami setiap hati kecil yang ramah dan peduli terhadapnya. Demi kondisi yang lebih baik kedepan, mari kita bergandengan tangan, peduli dengan lingkungan kita sebelum bencana itu datang dengan tiba-tiba, salam hijau,” kata mereka berdua.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

LINCOLD ALVI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Lakukan Sidak ke Sejumlah SPBU...

0
"Selain menggandeng Pemprov, Pemda, dan aparat untuk melakukan pengawasan, kami juga turut mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penggunaan BBM tepat sasaran. Jika masyarakat menemukan adanya penyalahgunaan dalam distribusi BBM terutama BBM subsidi, agar dapat dilaporkan ke pihak berwenang,” ujar Sunardi.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.