BeritaFiber Optik Putus, Pelanggan Telkomsel di Wamena Kecewa

Fiber Optik Putus, Pelanggan Telkomsel di Wamena Kecewa

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Akibat jaringan Telkomsel yang mengalami gangguan sejak, Sabtu (25/6/2016), masyarakat di Kabupaten Jayawijaya dan umumnya Pegunungan Tengah Papua kecewa karena tak bisa melakukan komunikasi suara maupun pesan singkat atau SMS secara normal. Juga tak bisa mengakses internet.

Eko Febrianto, Branch Manager PT. Papua Inti Seluler Wamena ketika dikonfimasi wartawan di ruang kerjanya, Senin (27/6/2016) mengakui bahwa sejak Sabtu (25/6) Telkomsel Papua sedang mengalami gangguan karena putusnya fiber optik jalur Jayapura-Sarmi, tepatnya di wilayah Demta.

“Tetapi tim teknik sudah melakukan koordinasi dengan pusat, jadi mereka lagi menunggu kapal dari Makassar untuk melakukan perbaikan di Demta. Itu pun sesuai informasi yang saya dapat dari Jayapura,” kata Eko.

Menurutnya, saat ini pihaknya belum bisa memastikan waktu dan kondisi akan terselesainya. “Tetapi, estimasinya antara tiga sampai empat hari.”

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Eko mengatakan, kondisi ini bukan hanya terjadi di Wamena saja, tetapi hampir di seluruh Papua juga sama seperti wilayah Sarmi, Sentani, Wamena, karena jalur putusnya fiber optik itu di Jayapura-Sarmi.

“Kita sudah konfirmasi ke Jayapura, sekitar tiga sampai empat hari baru slof untuk internetnya. Kalau untuk voice (telepon) sama SMS masih bisa, tetapi untuk data lagi putus dari pihak Telkomnya,” jelas Eko.

Dilansir tabloidjubi.com, General Manager ICT PT Telkomsel Region Papua Maluku, Permata J Simarmata, meminta maaf atas ketidaknyamanan layanan kepada pelanggan sejak Sabtu (25/6/2016), dan berjanji untuk mengembalikan pelayanan seperti sediakala.

Dalam pernyataan resminya, Simarmata mengatakan bahwa kabel bawah laut Sulawesi Maluku Papua Cabel System (SMPCS) atau Kabel Optik, yang berlokasi di Laut Demta, 89 Km dari landing point Jayapura – Serui, dalam keadaan putus pada Sabtu (25/6/2016) mulai pukul 16.10 WIT.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

“Sambil menunggu tindakan dari PT Telkom, kami alihkan melalui satelit dan menambah kapasitas bandwith ke pusat dan terus berusaha menambah kemampuannya.”

Mengenai estimasi waktu penyelesaian permasalahan tersebut, Simarmata mengaku paling cepat akan memakan waktu kurang lebih 38 hari hingga kembali normal.

Sementara itu, Maulani Pilemon, Manager Network PT Telkom Witel Papua, mengatakan putusnya SMPCS diduga berada di dua lokasi sekaligus. “Hitungan kami dari Jayapura itu 89 KM, tapi di lokasi lain 19 KM dari Sorong dilaporkan juga putus.”

Maulani belum mengetahui secara jelas penyebab putusnya kabel optik tersebut, karena butuh dilakukan penyelaman terhadap lokasi yang dimaksud.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya akan menukar pelayanan dari fiber optik ke satelit.

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

Putusnya fiber ini diakuinya akan berdampak pada pelayanan Indihome dan Speedy, serta beberapa layanan perbankan.

Emanuel, seorang warga di Wamena mengakui kaget saat telepon, pesan singkat (SM) dan internet tak bisa diakses melalui hanphonenya.“Saya tanya-tanya, kata teman-teman ternyata ada masalah,” ucap Emanuel.

Beny Wetipo, satu warga Wamena juga mengakui mengalami hal sama. Ia minta pihak Telkomsel untuk segera mengatasi persoalan ini. Pasalnya, saat ini telekomunikasi baik itu telepon maupun SMS hingga akses pada data internet maupun lainnya sudah menjadi kebutuhan masyarakat, khususnya di Jayawijaya dan Pegunungan Tengah, sehingga diharapkan segera ada kejelasan waktu selesainya.

“Masalahnya, di era informasi dan teknologi saat ini di mana sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat,” kata Beny.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.