JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Parfum adalah salah satu produk yang paling banyak dicari oleh semua kalangan. Tidak sedikit juga dari kita yang merasa kurang percaya diri jika keluar rumah tanpa menggunakan wangi-wangian ini.
Terlepas dari segala manfaatnya, tahukah kamu bahwa ternyata ada lebih dari 100 bahan kimia berbahaya yang ditemukan pada beberapa merek parfum.
Itu sebabnya, seseorang yang terkena alergi parfum umumnya akan bersin-bersin, muncul ruam, hingga sakit kepala. Hal ini juga menarik perhatian Dr. Heather Patisaul, seorang ahli biologi dari North Carolina State University.
“Tidak hanya parfum, segala jenis produk yang diberi aroma wangi-wangian sangat mungkin memicu risiko alergi,” ucap Patisaul.
Dengan kata lain, kandungan pewangi dalam parfum Anda mungkin bisa mengakibatkan gejala alergi yang sering kali disalahartikan dengan sakit pilek.
Ia juga menambahkan bahwa memerhatikan kandungan kimia yang tertera pada label produk parfum menjadi solusi yang bisa dilakukan. Namun, banyaknya informasi yang ada sering kali membuat kita kebingungan. Ada satu kandungan kimia yang harus Anda hindari saat membeli parfum, yaitu phthalates.
“Phthalates adalah kandungan kimia yang baik untuk kosmetik karena dapat membaur dengan baik,” ucap Patisaul.
Meski begitu ia berpendapat bahwa kandungan ini tidak baik jika dicampurkan dalam parfum. Hal ini dikarenakan phthalate dapat menghambat jenis unsur cair lainnya agar terdistribusi secara merata. Beberapa jenis phthalate – disebut dietil phthalate (DEP) – terbukti dapat mengganggu hormon tubuh, termasuk testosteron. Ini tentu sangat berbahaya jika terpapar wanita hamil.
“Telah terbukti bahwa kandungan phthalate dapat mengakibatkan gangguan perkembangan, terutama pada anak laki-laki yang baru lahir,” jelas Patisaul.
Masih berkaitan dengan hal tersebut, beberapa riset juga telah membuktikan DEP dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi paru-paru dan timbulnya berbagai masalah pada sperma tubuh. Oleh karena itu, paparan phthalate sangatlah berbahaya bagi setiap orang, khususnya kaum pria.
REDAKSI
