ArsipPNG Janji Beri Status Kewarganegaraan Bagi Pengungsi Papua Barat

PNG Janji Beri Status Kewarganegaraan Bagi Pengungsi Papua Barat

Minggu 2014-11-09 23:18:00

PAPUA NUGINI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Papua Nugini, baru-baru ini menyatakan, akan memberikan status kewarganegaraan penuh bagi lebih dari 10.000 pengungsi Papua Barat yang tinggal di negara tersebut.

Menteri luar negeri PNG, Rumbink Pato, kepada Radio New Zealand, Kamis (6/11/2014) mengatakan, negaranya akan mengeluarkan paspor PNG atau sertifikat identitas kepada puluhan ribu pengungsi Papua Barat.

Kata Pato, proses akan dibantu oleh Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi, UNHCR dan akan memakan waktu sekitar 12 bulan ke depan.

 

Dia mengatakan, sebagian besar pengungsi Papua Barat sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi warga negara PNG, karenanya pemerintahPNG akan membebaskan biaya aplikasi.

 

Puluhan ribu orang Papua Barat telah melarikan diri dari provinsi Papua, yang kini dikuasi Indonesia, yang berbatasan langsung dengan PNG. Sebagian besar tinggal di tenda-tenda pengungsian selama beberapa dekade.

Kewarganegaraa nPNG sangat dibutuhkan bagi ribuan pengungsi Papua Barat di PNG. Para pengungsi kepada media ini mengatakan, sangat mendukung pernyataan Menteri Luar Negeri PNG.

 

“Saudara-saudara kita di Papua Nugini selalu menunjukkan keramahan bagi pengungsi Papua Barat dan kami sangat senang pemerintah ingin memberikan kewarganegaraan penuh kepada kami,” kata Fred Mambrasar, Koordinator Free West Papua Campaign (FWPC), yang sudah lama bermukim di PNG.

 

Fred juga menyampaikan ucapan terima kepada Perdana Menteri PNG, Peter O'Neil, yang telah membantu dan menginisiasi pemberiaan status kewarganegaraan bagi mereka.

“Hal ini menunjukan PNG secara konsisten beri dukungan untuk Papua Barat. Ketika kami mendapatkan status kewarganegaraan, itu akan memperkuat perjuangan dan diplomasi kita di luar negeri,” kata Fred yang tinggal di Gerehu, Port Moresby.

Dengan adanya status kewarganegaraan, lanjut Fred, orang Papua dapat belajar, bekerja dan bepergian ke luar negeri, "Sehingga lebih mudah bagi kami untuk hidup aman dan membantu untuk meningkatkan dukungan moral dan politik untuk kebebasan bangsa Papua Barat,” tegasnya.

 

OKTOVIANUS POGAU 

Terkini

Populer Minggu Ini:

PBB Memperingatkan Dunia yang Sedang Melupakan Konflik Meningkat di RDK dan...

0
"Rwanda melihat FDLR sebagai ancaman besar bagi keamanannya. Tentara Kongo berkolaborasi dengan FDLR, yang membuat Kigali marah,” kata Titeca.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.