ArsipPimpinan Gereja Seharusnya Beri Penghargaan Kepada Perintis Injil

Pimpinan Gereja Seharusnya Beri Penghargaan Kepada Perintis Injil

Kamis 2015-01-08 13:38:00

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Warga jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) di Wamena meminta pimpinan gereja, khususnya dalam hari-hari besar, seperti perayaan Natal untuk memberikan penghargaan kepada perintis Injil dan para penginjil di seluruh wilayah pelayanan GKI di Tanah Papua.

Hal tersebut disampaikan Max Matuan, salah satu warga jemaat GKI, ketika ditemui suarapapua.com di Wamena, Papua, Kamis, (8/1/2015) siang.

 

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan sebagai bagian dari penghargaan atas dedikasi mereka membuka daerah-daerah terpencil, baik di gunung maupun di daerah pantai melalui Injil Tuhan Yesus Kristus.

 

“Seandainya, jika mereka ini tidak ada bagaimana dengan kita sekarang. Kita tahu, pertama sekali buka Tanah Papua karena Injil, bukan pemerintah."

 

"Bayangkan, tahun 1855, Injil disiarkan oleh penginjil Eropa (Ottow dan Geissler), maka dari mereka itu sekarang para perintis Injil dan penginjil yang melanjutkan, jadi mereka ini pantas diberikan penghargaan,” ujar Max Matuan.

 

Kata dia, melalui momen Natal lalu sepantasnya mereka (perintis Injil dan penginjil) diberikan penghargaan dari para pimpinan gereja GKI, terutama pihak klasis yang notabanenya dekat tehadap para pelaku sejarah itu, tetapi hal itu tidak terlaksana.

 

Senada disampaikan Aser Matuan. Menurutnya, para penginjil harus diperhatikan oleh gereja, baik pada momentum Natal maupun hari raya gerejani lainnya. 

 

“Sebenarnya pada Natal dan tahun baru lalu, tetapi itu tidak terjadi, jadi baiknya jika ada hari-hari besar gereja bisa diberikan penghargaan,” kata Aser.

 

“Mereka ini harus diperhatikan dari kesehatan mereka maupun masa tua mereka. Bahkan anak-anaknya perlu dibantu biaya pendidikan, supaya mereka sekolah baik demi keluarga mereka,” pungkasnya.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

0
“Perusahaan segera ganti rugi tanaman, melakukan reboisasi dan yang paling penting yaitu kembalikan status tanah adat kami marga Sagaja,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.