Sabtu 2015-01-17 23:19:00
YOGYAKARTA, SUARAPAPUA.com — Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Yogyakarta secara tegas menolak rencana pembangunan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob), di Kabupaten Jayawijaya, Papua, dengan menggunakan tanah adat.
Ini surat pernyataan sikap terkait penolakan pembangunan Mako Brimob tersebut, yang salinannya dikirimkan ke redaksi suarapapua.com;
ÂÂ
AMP Komite Kota Yogyakarta Dengan Tegas Menolak Pembangunan Mako Bribob di Jayawijaya
ÂÂ
Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Yogyakarta dengan tegas menolak rencana pembangunan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob), di Kabupaten Jayawijaya, Papua, dengan menggunakan tanah Adat.
ÂÂ
Kehadiran Mako Brimob di seluruh tanah Papua merupakan ancaman serius bagi masyarakat Papua, lebih khusus di Kabupaten Jayawijaya yang rencananya akan dibangun itu.
ÂÂ
Masyarakat Papua sejak tahun 1961 hingga saat ini hidup dibawah tekanan, ketakutan, tondongan senjata api dan berbagai persoalan lain aparat negara Indonesia.
ÂÂ
Jangan lagi bangun Mako Brimob baru di seluruh tanah Papua dan Papua Barat yang nantinya akan membunuh rakyat sipil yang tak bersalah.
ÂÂ
Saat konflik antara warga Kurima dengan masyarakat Wouma di Wamena, aparat negara terutama pihak keamanan tidak buat apa-apa, tetapi justru nonton warga bertikai.
ÂÂ
Jika begitu guna apa Mako Brimob baru dibangun di Jayawijaya? Apakah agar terus membunuh rakyat Papua?
ÂÂ
Kami lahir dan besar di tengah konflik dan berbagai permasalahan yang diciptakan oleh aparat TNI, Polri dan Brimob di negara Indonesia, jadi kami tahu persis kelakuan aparat Indonesia di Papua.
ÂÂ
Dengan tegas, kami AMP Komite Kota Yogyakarta menolak pembangunan markas Mako Brimob baru di Jayawijaya.
ÂÂ
Tembusan:
1. Polda Papua
2. Pemerintah Kabupaten Jayawijaya
3. DPRD Kabupaten Jayawijaya
4. Gubernur Provinsi Papua
5. Polda Papua Barat.
6. Gubernur Papua Barat dan semua pihak.
ÂÂ
ÂÂ
Yogyakarta, 13 Januari 2015
Hormat kami,
ÂÂ
Telius Yikwa
ÂÂ
MIKAEL KUDIAI
