ArsipKomnas HAM Diminta Nyatakan Sikap Tegas Tentang Kasus Paniai

Komnas HAM Diminta Nyatakan Sikap Tegas Tentang Kasus Paniai

Kamis 2016-02-18 16:04:07

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Paniai, John NR Gobai meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) segera menyatakan sikap tentang penyelesaian kasus Paniai berdarah yang terjadi pada 8 Desember 2014 lalu di Paniai, Papua.

“Komnas HAM harus nyatakan sikap tegas tentang penyelesaian kasus Paniai. Alat-alat sudah ada, jadi dengan alat bukti yang ada cepat lakukan pengecekan bukti dan saksi. Kalau sudah, harus lakukan pro justisia,” jelas John, lewat surat elektronik yang diterima suarapapua.com, Kamis (18/2/2016).

Menurutnya, yang menjadi kendala saat ini adalah karena Komnas HAM minta otopsi jenazah, sedangkan DAD Paniai dan masyarakat menolaknya karena kalau sampai bongkar kuburan, maka itu melanggar aturan adat yang ada.

Lanjut John, memang dalam beberapa waktu kedepan pihaknya akan bertemu langsung dengan keluarga korban untuk bicara mengenai langkah-langkah yang harus diambil selanjutnya.

“Kami belum ketemu dengan keluarga korban, saya rasa kami akan bicara dengan keluarga korban. Tapi pada prinsipnya kami dewan adat tetap tolak otopsi. Karena menurut kami, selain melanggar adat, masih banyak saksi lain yang menjadi korban. Saya rasa sudah cukup kuat jika butuh bukti, bukan gali kuburan orang yang sudah meninggal,” tegasnya.

Khusus para korban luka dan korban yang trauma akibat kejadian tersebut, John mengatakan, pihaknya telah meminta bantuan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), tetapi hingga kini belum ada tanggapan.

Kata John, pada prinsipnya pihaknya akan tetap perjuangkan kasus ini sampai tuntas.

Selain itu, dirinya menghimbau kepada semua elemen masyarakat agar bersabar dan jangan terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar.

Sementara itu, Samuel Yogi, salah satu tokoh pemuda asal kabupaten Paniai meminta kepada para pihak yang berwajib untuk segera menyelesaikan kasus berdarah ini.

“Saya harap kasus ini cepat selesai. Kasihan keluarga korban,” ujarnya.

Selain itu, Samuel juga berpendapat bahwa kuburan tempat dimakamkannya korban Paniai berdarah tersebut dibuat monumen agar semua elemen masyarakat bisa lihat.

“Tempat itu (kuburan) kalau bisa dibuat monumen atau tugu, supaya orang yang tidak bertanggungjawab jawab itu bisa tahu bahwa kami yang tembak mereka,” kata Yogi menutup pembicaraannya.

MIKHA GOBAY

Terkini

Populer Minggu Ini:

IMPPAS Ajak Semua Pihak Kawal Penerimaan CPNS 80/20 Persen OAP

0
“Kita harus menggaris bawahi dan waspada terhadap kepentingan kelompok atau elit politik tertentu yang memanfaatkan formasi ini untuk kepentingan pribadi mereka.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.