Jumat 2016-02-05 10:37:28
WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pihak Gereja, pemerintah, keamanan dan masyarakat harus menjaga keamanan dan ketertiban di kabupaten Jayawijaya. Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Jayawijaya Yohanes Walilo, S.Sos, M.Si kepada wartawan di akhir kegiatan HUT GKI Tanah Papua Klasis Baliem Yalimo di Wamena, Jumat (5/2/2016)
Di moment peringatan HUT GKI Tanah Papua ini, umat Kristiani yang ada di Jayawijaya diharapkan menjaga kesatuan dan persatuan umat beragama, terlebih khusus gereja-gereja.
“Kita juga perlu menjaga keimanan kita. Orang yang percaya kepada misi Allah yang dibawa oleh Ottow dan Geissler di Tanah Papua. Sampai hari ini kita punya tanggung jawab mengabarkan Injil kepada umat yang belum mengenal Tuhan supaya semua orang harus percaya kepada-Nya,” kata Yohanes Walilo.
Sekda juga menambahkan, siapapun, umat Kristen harus siap untuk menjadi hamba Tuhan, pelayan-pelayan atau pekerja-pekerja Tuhan untuk diutus. Seperti yang dilakukan oleh Ottow dan Geissler saat mereka susah dan saat mereka bukan siapa-siapa, tetapi dengan kerelaannya, mereka bisa datang di Papua hingga saat ini orang Papua bisa berkarya.
Gereja, kata Sekda, juga berperan untuk mengatasi kejahatan dan kriminalitas lainnya bersama pemerintah. Gereja juga punya tugas untuk menghimbau semua orang untuk berbuat kebaikan.
“Selain pemerintah dan aparat keamanan, Gereja juga punya kewajibaban untuk menjaga keamanan di tanah ini,” pesannya.
Dengan moment ini, masyarakat Jayawijaya diharapkan terus menjaga daerahnya dari perilaku orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang datang hanya untuk mengacaukan situasi.
Untuk keamanan, Walilo menghimbau kepolisian untuk meningkatkan tugas dan tanggungjawabnya menjaga keamanan.
“Itu tanggung jawab Polres. Artinya. Polres yang tupoksinya membawahi kabupaten kota, maka ia yang harus berperan,” ujar Walilo.
Ia mengingatkan peristiwa penjambretan yang terjadi di Kota Wamena beberapa waktu lalu. Menurutnya, Polres, Kodim dan Batalyon juga Satpol PP harus meningkatkan kewaspadaan bersama-sama.
DIUS KOGOYA
