ArsipBlack Brothers Telah "Hidup" Kembali

Black Brothers Telah “Hidup” Kembali

Jumat 2012-08-10 10:44:15

Dalam acara launching ini, hadir Ketua LMA Port Numbay Georgie Awi, Produser Shel Merauje, salah satu drumer Black Brothers Hari Fakdawer, dan salah satu mantan pemain Persipura Jayapura yang mempunyai banyak kenangan bersama Black Brothers sejak mereka berada di Papu.

Selain itu, hadir pula juga Asisten I Walikota Jayapura, mewakili Walikota dengan memberikan sambutan terkait komitmen pemerintah daerah dalam memajukan music dan seni di Jayapura, termasuk memberikan apresiasi atas dilaunchingnya album terbaru Black Brothers.

Usai acara sambutan, langsung dilakukan acara peluncuran Album terbaru Black Brothers yang secara simbolis diserahkan satu keeping kaset dari Produser kepada Ketua LMA Port Numbay.

Acara peluncuran ini terselenggara atas kerja beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli lingkungan di Jayapura, antara lain seperti Forum Port Numbay Green (FPNG) dan Greenpeace.

Menurut management Black Brother, jumlah kaset yang diproduksi dalam edisi awal berjumlah 1.000 keping, rencananya akan diperbanyak dalam beberapa waktu mendatang.

Harga satu kaset dijual Rp. 100.000, juga dijual baju corak Black Brothers bersama Persipura dengan harga Rp. 150.000 hingga 1.750.000.

Personel Grup Black Brothers adalah Benny Betay (bass), Jochie Phiu (keyboard), Amry Tess (trompet), Stevie MR (drums), Hengky (lead guitar), Sandhy Betay (vokal), Marthy Messet (lead vocal), dan David (saxophone).

Andy Ayaimseba, yang kini bermukim di Vanuatu sebagai manajer mereka. Black Brothers saat itu menjadi grup band papan atas yang disegani di tingkat nasional maupun internasional.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP: Aneksasi Papua Ke Dalam Indonesia Adalah Ilegal!

0
Tidak Sah semua klaim yang dibuat oleh pemerintah Indonesia mengenai status tanah Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena tidak memiliki bukti- bukti sejarah yang otentik, murni dan sejati dan bahwa bangsa Papua Barat telah sungguh-sungguh memiliki kedaulatan sebagai suatu bangsa yang merdeka sederajat dengan bangsa- bangsa lain di muka bumi sejak tanggal 1 Desember 1961.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.