BeritaHeadlineGubernur Papua Sebut KNPB Lebih Baik dari FPI Dalam Berdemokrasi

Gubernur Papua Sebut KNPB Lebih Baik dari FPI Dalam Berdemokrasi

JAYAPURA, JUBI/SUARAPAPUA.com— Sepak terjang kelompok-kelompok muslim radikal belakangan ini menurut Gubernur Papua, Lukas Enembe sudah sangat mengkhawatirkan. Papua, harus lebih waspada untuk mengantisipasi masuknya pengaruh kelompok-kelompok ini.

Dengan cara-cara yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) belakangan ini, menurut Gubernur Enembe, jika kedepan negara Indonesia benar-benar dikuasi oleh kelompok-kelompok muslim radikal, maka tidak menutup kemungkinan Papua akan lebih dulu berpisah.

“Jika kelompok ini memaksakan kehendak untuk Indonesia menjadi negara muslim dengan menjalankan syariat Islam, ya sudah kita akan berpisah. Apalagi sudah jelas kelompok ini ingin meniadakan Pancasila dan NKRI,” kata Gubernur Enembe kepada wartawan di Gedung Negara, Jumat (2/6/2017).

Oleh karena itu, kata Gubernur Enembe, Pemerintah Provinsi Papua sangat mendukung kebijakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebab apa yang beliau kerjakan hari ini adalah yang terbaik untuk bangsa dan negara.

Baca Juga:  Sidang Dugaan Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 Timika Berlanjut, Nasib EO?

“Kami sudah nyatakan medukung penuh, bahkan dukungan untuk dua periode beliau. Walaupun kelompok muslim ingin turunkan Jokowi, kami tetap mendukung kebijakan beliau,” kata Gubernur Enembe.

Sementara untuk menjaga keutuhan Tanah Papua, dirinya meminta masyarakat yang mendiami Bumi Cenderawasih, tidak boleh terpancing dengan isu-isu apapun. Baik yang dilakukan oknum-oknum tertentu. Apalagi ada kemungkinan di pihak TNI dan Polri disusupi kelompok-kelompok garis keras.

“Tidak menutup kemungkinan di TNI dan Polri ada masuk kelompok-kelompok garis keras. Untuk itu, kita tidak boleh terpancing dengan keadaan itu, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Jayapura,” tambahnya.

Baca Juga:  KNPB Yahukimo Desak Komnas HAM RI Libatkan Stakeholder Investigasi Kasus Kekerasan di Tanah Papua

Lanjutnya, ia bersama Klemen Tinal satu tahun kedepan akan mengakhiri masa jabatan. Untuk itu ia ingin membawa Papua dalam kondisi kondusif dan membawa pemerintahan ini sampai selesai.

“Dengan demikian saya minta kepada seluruh masyarakat Papua untuk mendukung dalam doa sehingga bisa menyelesaikan tugas dan tanggung jawab ini,” ucapnya.

Dia menambahkan, seluruh rakyat Papua harus menjaga agar kejadian beberapa waktu lalu tidak terjadi lagi di Papua.

“Yang membuka Papua adalah Injil, tidak ada kelompok lain yang membuka negeri ini. Oleh karena itu saya minta kelompok siapapun itu tidak boleh ganggu Papua,” tambahnya.

Baca Juga:  DPRP dan MRP Diminta Membentuk Pansus Pengungkapan Kasus Penganiayaan di Puncak

Orang Papua, lanjut Gubernur Enembe tetap akan hidup di negeri ini, tidak akan kemana-mana.

Gubernur Enembe bahkan membandingkan sepak terjang FPI dengan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Ia menilai KNPB lebih baik dari FPI. Sebab, telah mengajarkan demokrasi yang baik kepada masyarakat Papua.

“KNPB lebih baik dari FPI dalam berdemokrasi. Seharusnya keberadaan FPI ini yang dicegah. Jangan orang-orang mengejar KNPB, padahal mereka mengajarkan demokrasi yang baik daripada kelompok muslim radikal ini,” kata Gubernur Enembe.

KNPB, menurut Gubernur Enembe menyampaikan aspirasi politiknya dengan cara yang elegan, tidak seperti FPI yang memaksakan kehendak dengan cara yang tidak bermartabat.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

0
“Amar Putusan: Kabul. Terbukti Pasal 3 jo Pasal 18 UU PTPK jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) ke-1 KUHP. Pidana penjara 2 tahun dan denda Rp200 juta subsidair 2 tahun kurungan,” begitu ditulis di laman resmi Mahkamah Agung.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.