JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sedikitnya 28 orang mahasiswa Papua asal Kabupaten Dogiyai di Kota Malang yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) mendapat pengetahuan tentang pengolahan kotoran sapi menjadi biogas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian, Provinsi Jawa Timur, 27 Februari 2018.
Yohanes Tigi, ketua IPMADO se-Jawa dan Bali, mengatakan, kegiatan tersebut diadakan dalam rangka pengembangan potensi yang ingin dipraktekkan di kampung halaman seusai menyelesaikan pendidikan.
“Meskipun hanya selama sehari, banyak hal yang kami dapatkan dari pimpinan dan staf UPT Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa Timur,” katanya dalam siaran pers yang dikirim ke suarapapua.com, Kamis (1/3/2018).
Anggota IPMADO, kata Tigi, belajar langsung di lokasi pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dengan harapan kelak bisa dipraktekkan di kampung halaman karena memang Dogiyai punya potensi ternak sapi milik masyarakat setempat.
Lanjut dia, pelatihan biogas di UPT tersebut sangat bermanfaat sebagai bekal di kemudian hari. “Setelah ikut kegiatan ini saya sarankan supaya ada teman-teman yang nantinya bisa terapkan di daerah kita,” harapnya.
Diakui, saat di lokasi pengolahan, para mahasiswa Dogiyai terkesan dengan kotoran ternak sapi menjadi biogas sebagai bahan bakar untuk memasak menggerakan generator listrik.
Menariknya lagi, menurut dia, kotoran ternak hasil proses pengolahan biogas juga digunakan untuk pupuk tanaman organik.
“Kotoran sapi memang sesuatu yang menjijikan, tetapi ternyata banyak manfaatnya jika dikelola. Mengelola sesuatu yang dianggap tidak ada nilai menjadi bernilai ekonomis, itu sangat bagus dan bermanfaat. Jadi, kesempatan ini mendapat pengetahuan baru bagi kami,” jelas Tigi.
Selain itu, ia menyebut bahwa sistemnya sangat terpadu dan ini menjadi contoh perilaku manusia yang ramah lingkungan.
Melianus Tebay, sekretaris IPMADO Malang, mengakui program itu terlaksana atas dukungan dari pengurus IPMADO pusat dan tentu saja atas kerja sama seluruh anggota yang mendambakan adanya pengetahuan tambahan.
Beberapa mahasiswa mengaku sangat senang mendapat penjelasan langsung mengenai cara mengolah kotoran sapi, apalagi keluarga dan kerabat mereka di Dogiyai punya ternak sapi.
REDAKSI