PolhukamHAMHilang 17 Hari, Anggota Panwaslu Mimika Timur Jauh Ditemukan di Potowaiburu

Hilang 17 Hari, Anggota Panwaslu Mimika Timur Jauh Ditemukan di Potowaiburu

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Daud Kudiyai (31), anggota panitia pengawas pemilihan umum (Panwaslu) distrik Mimika Barat Jauh, kabupaten Mimika, Papua Tengah, yang dilaporkan menghilang sejak 11 Februari 2024 malam, akhirnya ditemukan hari ini, Rabu (28/2/2024).

Pihak keluarga mengabarkan, Daud Kudiyai ditemukan oleh tim SAR di Potowaiburu, ibu kota distrik Timika Barat Jauh.

“Puji Tuhan. Jam empat sore ini keluarga di Timika terima informasi bahwa adik kita sudah ditemukan di Potowaiburu,” kata Ben Dogopia, salah satu kerabat keluarga Daud Kudiyai, dari Timika.

Selanjutnya, pihak keluarga sedang menunggu proses pemulangan ke kota Timika.

“Adik menghilang selama dua minggu lebih. Begitu dapat kabar, semua keluarga besar suku Mee langsung berkumpul dan ada tunggu di rumah,” jelas Dogopia.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Senada, Evert Kukuareyau, kepala distrik Mimika Barat Jauh, memastikan bahwa Daud Kudiyai telah ditemukan. Kabar tersebut baginya sangat melegahkan.

“Saya ada di Timika. Barusan saya dapat informasi sepintas kalau adik [Daud Kudiyai] ditemukan di Potowaiburu,” katanya.

Daud Kudiyai (pegang botol aqua) sedang dibawah tim gabungan bersama keluarga dan masyarakat dan kampung Potowaiburu, distrik Mimika Barat Jauh, kabupaten Mimika, Papua Tengah. (Screenshot – SP)

Everth mengaku belum tahu kronologi lengkap hingga berhasil ditemukan.

“Infonya sebatas itu saja. Belum ada kejelasan. Saya masih menunggu data kronologinya,” kata kepala distrik.

Kabar tersebut dibenarkan George Leo Mercy Randang, kepala kantor SAR Timika.

Kata George, Daud Kudiyai berhasil ditemukan tim SAR gabungan sore ini setelah dari Timika berangkat ke Potowaiburu pagi tadi dengan menggunakan speedboat milik Papua Star dan Basarnas Timika. Tim begitu tiba sekira Pukul 11.00 WIT langsung melakukan pencarian dengan bantuan warga setempat.

Baca Juga:  Jokowi Didesak Pecat Aparat TNI yang Melakukan Penganiayaan Terhadap Warga Papua

George menjelaskan, selain warga setempat, tim juga dibantu keluarga korban untuk memetakan lokasi pencarian.

Tim menurutnya butuh lima jam proses pencariannya hingga berhasil ditemukan pada Pukul 15.00 WIT.

Daud Kudiyai, jelas Randang, ditemukan di dekat perkampungan penduduk kampung Potowaiburu, distrik Mimika Barat Jauh.

Setelah ditemukan, kata Randang, tim SAR gabungan langsung menjemput dan diamankan untuk diberikan layanan medis melihat tubuhnya meski masih dalam kondisi stabil.

Hanya saja belum ada kepastian kapan akan dievakuasi ke kota Timika. Tetapi George memastikan segera bersama-sama tim gabungan kembali ke ibu kota kabupaten Mimika setelah mempertimbangkan kondisi laut sudah bisa dilewati speedboat.

Sementara itu Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra dikonfirmasi wartawan membenarkan kabar tersebut. Katanya, Daud Kudiyai setelah ditemukan masih bersama tim gabungan di Potowaiburu.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

“Kami telah mendapat informasi bahwa saudara DK telah ditemukan di Potowaiburu tadi sekitar jam tiga sore. DK sementara masih di sana bersama tim gabungan,” kata Putra.

Diketahui, tim gabungan pagi tadi menuju ke Potowaiburu terdiri dari personel Polres Mimika, Brimob Yon B, Kodim 1710 Mimika, Basarnas, dan Pemkab Mimika. Dengan menumpang dua buah kapal atau speedboat menempuh perjalanan dengan jarak tempuh 210 Km. Distrik Mimika Barat Jauh merupakan distrik terluar yang berbatasan dengan distrik Teluk Etna, kabupaten Kaimana, provinsi Papua Barat.

Sebelumnya, Daud Kudiyai dinyatakan hilang secara misterius usai mengikuti rapat persiapan pemungutan suara yang dihadiri kepala distrik, kepala Polsek Potawaiburu, Panwaslu dan PPD pada 11 Februari 2024 lalu. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP Himbau Rakyat Papua Peringati 1 Mei Dengan Aksi Serentak

0
“ULMWP sebagai wadah koordinatif gerakan rakyat, siap bertanggung jawab penuh atas semua rangkaian aksi yang dilakukan dalam bentuk apa pun di hadapkan kolonialisme Indonesia dan dunia Internasional.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.