JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Canggung dan kaku sama sekali tidak diperlihatkan pemain muda Persipura Jayapura ketika diturunkan bermain di laga perdana meladeni tim tamu, Persela Lamongan, Sabtu (24/3/2018) di stadion Mandala, yang berkesudahan 2-1 berkat gol pembuka Boaz Solossa dan Ronaldo Wanma.
Ronaldo Wanma adalah pemain muda hasil seleksi Persipura beberapa waktu lalu. Ia bersama pemain muda lainnya, David Kevin Rumakiek dan Gunansar Papua Mandowen dipercayakan head coach Peter Butler “turun” berkolaborasi dengan para pemain senior.
Penampilan apik pemain muda dalam laga debutannya memang sangat meyakinkan. Persipuramania dan penonton terhibur menyaksikan skill bermain mereka.
Baca juga: Boaz dan Ronaldo Wanma Bawa Persipura Tekuk Persela
Dalam beberapa kesempatan berbicara dengan wartawan, Butler akui pemain muda rekrutan beberapan pekan lalu itu punya potensi menjanjikan. Jika terus berlatih dan dengan mental bertanding, dipastikan mereka sudah bisa diandalkan membela nama besar tim Mutiara Hitam di pentas sepakbola Indonesia.
Hanya saja, pelatih bule ini melihat skuatnya belum tampil konsisten selama 2×45 menit. Meski begitu, ia sadari bahwa ini laga perdana Liga 1 Indonesia tahun 2018. Masih ada waktu untuk dibenahi kekurangan tim.
Saat jumpa pers usai kalahkan Persela, Butler mengatakan, “Saya kombinasikan pemain muda dan senior. Bagus. Tetapi, harus ada evaluasi dan yang kurang kita benahi supaya penampilan di laga selanjutnya semakin bagus,” ujar Butler.
Terutama babak kedua, ia lihat pemain sempat kehilangan fokus. Hal ini akan dimaksimalkan dalam latihan rutin.
“Selama babak pertama bagus. Semua pemain sudah kerja keras dan tampilkan kualitas. Memang ada banyak peluang. Hanya belum bisa dibuat gol. Tetapi, bersyukurlah, kita menangkan laga perdana,” ungkap Butler.
Skill dan Mental Pemain Muda
Tampilnya beberapa pemain muda dalam starting eleven, turut memberi warna tersendiri. Pelatih cukup berani dengan keputusan ini. Tetapi itu juga sepertinya jawaban atas janji Butler untuk kombinasikan pemain muda dan senior dalam satu pertandingan.
Keputusan tersebut memang patut diacungi jempol. Pelatih asal Inggris ini membuktikan janjinya. Meski begitu, pengamat sepakbola Papua, Nico Dimo mengaku belum bisa komentari penampilan para pemain muda yang telah dipercayakan Butler bermain di laga perdana.
“Ini pertandingan pertama, terlalu dini. Jangan dulu kita komentar. Nanti sudah lima pertandingan barulah kita bicara tentang perkembangan kualitas tim termasuk kemampuan pemain muda yang sudah mendapat kepercayaan dari pelatih untuk bisa tampil di laga perdana,” kata Dimo.
Mantan penjaga gawang Persipura di era 80-an ini mengajak semua pihak untuk tidak bosan-bosan mendukung, memberi spirit dan mendoakan bagi Boaz Dkk tetap tampil konsisten di lapangan hijau.
Bagi Nico, sepakbola tak terlepas dari harkat orang Papua. Untuk itu, semua wajib mendukung tim kebanggaan orang Papua “berbuat” yang terbaik di Liga 1 Indonesia.
Siap Hadapi Laga Kedua
Usai membuka pintu kompetisi dengan kemenangan di laga perdana, Persipura selanjutnya menuju Banjarmasin. Boaz Dkk akan dijamu Barito Putra di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Sabtu (31/3/2018).
Dengan memboyong 22 pemain, skuat Mutiara Hitam “mampir” di Makassar untuk pemantapan tim sebelum bertanding. Di Kota Daerang, tim “susun kekuatan” selama tiga hari sejak Minggu (25/3/2018) dan hari ini bertolak ke Banjarmasin.
Adapun pemain yang diboyong ke Banjarmasin: Dede Sulaiman, Try Hamdani Goentara, Fitrul Dwi Rustapa, Ricardo Salampessy, Yohanis Tjoe, Andri Ibo, Maiga Abdoulaye, Yustinus Pae, David Kevin Rumakiek, Boaz Atururi, Evraim Awes, Muhamad Tahir, Immanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Todd Rivaldo Ferre, Gunansar Papua Mandowen, Gosner Papua Komboy, Elisa Yahya Basna, Marsel Kararbo, Ronaldo Wanma, Hilton Moreira, Marcel Sacramento, Prisca Elisa Womsiwor, dan kapten Boaz Solossa.
Barito Putra bukan tim baru bagi Persipura. Boaz Dkk sudah biasa bertemu di laga home maupun away. Terakhir, beberapa pekan lalu dalam turnamen pra-musim bertajuk JaKaJaya, Persipura menang dengan skor 3-1.
Kemenangan ini, tegas Butler, tidak bisa dijadikan acuan. Tentu karena beda tensi pertandingan. JaKaJaya hanya semacam laga uji-coba.
“Waktu itu kita memang menang, tetapi di kompetisi sesungguhnya tentu berbeda. Tim kita akan siap untuk bisa tampil maksimal di kandangnya Bartio Putra,” komitmen Butler.
Wujudkan target curi poin, tim terus difokuskan. Tak hanya meluluh memberi materi latihan. Butler juga kerap mendekati para pemain, berbicara dari hati ke hati. Hal ini dilakukannya untuk semakin dekat sebagai satu tim, satu keluarga besar.
Termasuk dengan pemain muda, pelatih senantiasa memotibasi untuk terus memacu diri, meningkatkan motivasi bertanding, juga tentunya bersaing secara sehat agar mendapat tempat utama.
Bagi Butler, semua pemain, baik senior maupun junior, sama. Semua punya kesempatan bermain. Khusus pemain muda, ia minta untuk bisa naikan performa penampilannya dari satu laga ke laga berikut. Dengan itu, akan menjadi catatan tersendiri dalam menentukan starting eleven di setiap laga.
Pewarta: CR-4/SP
Editor: Arnold Belau