Menunggu Putusan, Jemaat Diaspora Laksanakan Ibadah di Luar Gereja

0
2528

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua Jemaat Diaspora Sentani, klasis Jayapura, terpaksa melaksanakan ibadah raya Minggu (11/8/2019) kemarin di halaman gereja setempat.

Hal ini menyusul aksi pemalangan gedung gereja yang dilakukan oleh kubu ormas pimpinan Bertus Tabuni, Minggu, 28 Juli 2019 .

“Saya sudah lapor ke Sinode. Dan masalahnya diselesaikan di Polres Jayapura. Ini terjadi karena pihak dari Bertus Tabuni mengakui gereja mereka berbadan hukum yang sah. Padahal mereka itu hanyalah ormas atau perkumpulan yang mengatasnamakan,” ujar Pdt. Yakobus Wenda, S.Th, ketua klasis Jayapura.

Menurut Wenda, untuk proses penyelesaian masalah, kedua belah pihak sudah duduk bersama-sama di Polres Jayapura. Sudah disepakati bahwa Minggu bisa adakan ibadah di luar gedung gereja, sambil menunggu kepastian dan putusan.

Baca Juga:  AMAN Sorong Malamoi Gelar Musdat III di Wonosobo

“Ibadah raya Minggu ini di luar gereja, sesuai kesepakatan kita bersama di Polres kemarin. Kubu Bertus juga ibadah di luar, dan kami pimpinan Benny Giay juga laksanakan di luar,” jelasnya.

ads

Ia mengatakan, masalah ini sudah ditanggapi serius oleh pengurus Gereja Kingmi di Tanah Papua.

“Kemarin saya bertemu dengan bapak Benny Giay. Beliau respon dan katakan bahwa ini bukan masalah jemaat lagi. Sekarang sudah menjadi masalah sinode. Jadi, akan diproses secara hukum,” lanjut Wenda.

Di lain sisi, ketua Klasis mengapresiasi sikap sabar dari jemaat Diaspora karena tidak melakukan hal yang tidak menyenangkan.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Senada dengan itu, Pdt. Pinus Wenda, S.Th, Badan Pengurus Jemaat (BPJ) Gereja Kingmi Jemaat Diaspora Sentani, mengatakan, situasi yang sementara dialami adalah akibat dari cara iblis mengganggu anak-anak Tuhan yang mau memuji dan memuliakan namaNya.

“Ini sebenarnya masalah dari lama. Tetapi sebagai anak Tuhan bersabar hingga sekarang.”

Pdt. Pinus menjelaskan, semenjak Gereja didirikan kedua kubu berjalan baik hingga Maret 2019 terjadi beda paham. Hingga Juli 2019 barulah masalahnya diserahkan ke pihak berwajib.

“Setelah adik wartawan mengupdate situasi yang kita alami, pihak Gereja dan Klasis sudah menangani langsung. Sehingga kami tetap akan jalankan pelayanan seperti biasa di luar gedung Gereja hingga keputusan kita terima,” tuturnya.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Pantauan suarapapua.com, Minggu (11/8/2019) jam 11.30 WIT, tampak umat dari kedua kubu mengikuti ibadah di luar gereja karena gedung Gereja Kingmi Jemaat Diaspora Sentani sudah dikunci sejak Minggu (28/7/2019) lalu.

Diberitakan media ini sebelumnya, keributan hingga pelarangan ibadah bahkan pemalangan gedung gereja terjadi semenjak pemasangan papan nama gereja di jalan raya Sentani. Papan nama berlogo Gereja Kingmi Tanah Papua yang dipasang itu dirusak oleh oknum dari kubu lain.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaKWI Umumkan Pemimpin Keuskupan Timika dan Keuskupan Agung Merauke
Artikel berikutnyaKMY Mau Sepak Bola Meepago Bangkit