Tanah PapuaMeepagoBeberapa Mahasiswa Intan Jaya Mengaku Dianiaya Polisi Saat Aksi di Nabire

Beberapa Mahasiswa Intan Jaya Mengaku Dianiaya Polisi Saat Aksi di Nabire

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Gerakan Mahasiswa Intan Jaya (GMI) se-Indonesia,  dibubarkan secara paksa dan beberapa mahasiswa dianiya oleh polisi, saat melakukan aksi demo terkait dana pendidikan di Karang Tumaritis, Nabire. 

Hal tersebut dikatakan oleh ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Intan Jaya (IPMI) kota studi Makassar, Yanuarius Dendegau kepada suarapapua.com, saat jumpa pers di asrama mahasiswa Intan Jaya di Kalibobo, Nabire, Senin (12/8/2019).

“Kami baru start dari titik kumpul, polisi langsung turun menghentikan kami, setelah itu kami semua diseret secara paksa untuk naik ke mobil Sabhara,” ujar Dendegau.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Setelah tiba di Polres, kami diturunkan dari mobil dan disuruh tiarap menghadap tanah, lalu dipukul dan dianiaya secara kasar.

“Kami dipukul dan semua identitas kami diperiksa bahkan dompet pun jadi sasaran. Lebih parah lagi, foto dan video yang saya ambil saat aksi juga dihapus, padahal saya pakai kata sandi untuk melindungi handphone saya, namun seorang Polisi memaksaku untuk buka kata sandinya,” ungkap Sepniel.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

Adapun nama-nama mahasiswa-mahasiswi Intan Jaya se-Indonesia yang dianiaya oleh polisi, saat melakukan aksi dalam menuntut dana pendidikan yang belum dibayar Pemkab Intan Jaya hingga kini.

1. Yanuarius Dendegau
2. Alpianus Mirip
3. Amonce Sondegau (perempuan)
4. Pinus Selegani
5. Agus Bagau
6. Yupen Selegani
7. Sepniel Dendegau

Sementara itu, Kayus Selegani sesalkan tindakan kepolisian dalam aksi tersebut sangat dinilai berlebihan.

Baca Juga:  Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

“Tanpa mengganggu aktifitas lain, kami mahasiswa-mahasiswi Intan Jaya melakukan aksi ini, tetapi kenapa kami dipukul dan ditangkap menuju Polres, padahal kami tidak tuntut kepada Polisi, tetapi kami tuntut Pemkab Intan Jaya,” pungkas Sepniel.

Pewarta: Yance Agapa 

Editor: Arnold Belau

Terkini

Populer Minggu Ini:

Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Forum Komunikasi Lintas Suku Asli Tambrauw mengingatkan pengurus partai politik di kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, untuk transparan dalam tahapan pendaftaran...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.