Warga Empat Kampung di Nipsan Menderita Usai Dilanda Longsor

0
1265

JAYAPURA,  SUARAPAPUA.com — Masyarakat empat kampung di distrik Nipsan, kabupaten Yahukimo, Papua, kehilangan kebun, rumah dan ternak, akibat dihantam longsor sejak 21 Februari 2020 lalu.

Tak hanya itu, longsor yang melanda kampung Biu, Tapla, Walmak, dan Ilukdamon di distrik Nipsan, lantaran hujan lebat selama dua hari (21-22/2/2020), mengakibatkan terputusnya lima jembatan dan jalan raya.

Mekinus Yando, koordinator bencana longsor di distrik Nipsan, menjelaskan, longsor terjadi pada sore hari setelah hujan lebat sejak semalam hingga siang hari.

“Hujan lebat di kampung kami (di distrik Nipsan) terjadi tanggal 21 Februari. Hujannya dimulai malam hingga siang hari, dan jam empat sore longsor dari gunung. Kali juga banjir dan jembatan putus. Rumah-rumah dan banyak kebun tertimbun longsor,” tuturnya kepada suarapapua.com, Selasa (3/3/2020).

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

Laporan sementara, ia menyebutkan ada lima jembatan putus akibat derasnya air kali Iluk dan kali Bale-Bale.

ads

“Akibat longsor dari kaki gunung itu, tiga jembatan kali Iluk dan dua jembatan kali Bal-Bale putus dan dampaknya rumah warga, kandang ternak babi, kandang ayam, dan perkebunan dari empat kampung rusak tertimbun tanah, pasir dan batu,” jelas Yando.

Akibat jembatan putus, masyarakat dari empat kampung menurutnya tak bisa menyeberang ke kampung lain. Sementara hingga kini mereka kehabisan bahan makanan.

“Laporan yang kami terima, ada 11 lokasi perkebunan masyarakat tertimbun. Masyarakat juga sakit-sakitan. Mereka sangat membutuhkan bantuan. Kami mohon pemerintah distrik Nipsan, Pemkab, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan kabupaten dan provinsi Papua serta wakil rakyat perlu carikan solusi terhadap situasi yang sedang dialami masyarakat distrik Nipsan,” tuturnya.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air
Salah satu lokasi longsor di distrik Nipsan, kabupaten Yahukimo, Papua. (Ist – SP)

Kejadian tersebut dibenarkan, Septi Nipsan, tokoh pemuda dari distrik Nipsan.

Menurut Septi, jalan dan jembatan rusak akibat longsor. Juga kebun dan rumah warga terdampak longsor.

Karena itu, ia telah ditunjuk sebagai sekertaris koordinator bencana longsor di distrik Nipsan.

“Saya sebagai anak daerah sudah masuk dalam koordinator, dipercayakan membuka posko bantuan di Jayapura,” kata Septi.

Posko tersebut telah dibuka di Abepura, tepatnya RT 01/RW 01 Kelurahan Asano. Letaknya tak jauh dari kantor KPU Kota Jayapura.

“Dukungan doa, daya dan materi sangat dibutuhkan saat ini. Bila saudara-saudari mau memberikan bantuan, bisa ke posko,” imbuhnya.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

Terpisah, Haron Mirin, kepala distrik Nipsan, menjelaskan, bencana alam tersebut berdampak langsung terhadap masyarakat di empat kampung yang kini tak bisa beraktivitas seperti biasanya.

Sebagai pemerintah tingkat bawah, pihaknya mendata semua kerugian akibat longsor dan banjir tersebut.

“Saat ini kami sedang melakukan pendataan untuk laporkan ke pemerintah daerah. Semoga nanti ada penanganan segera,” kata Mirin saat dikonfirmasi melalui telepon seluler dari Jayapura.

Distrik Nipsan merupakan satu dari 51 distrik yang ada di wilayah Kabupaten Yahukimo. Di distrik ini terdapat 8 kampung: Biu, Ikmu, Ilukdamon, Nipsan, Serengan, Tapla, Walmak, dan Yalmun.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaMahasiswa FKIP Uncen Dibekali Pengetahuan Berlalu Lintas
Artikel berikutnyaDemi Kenyamanan, Polres Jayawijaya Perketat Pasar Potikelek