Pemkab Tambrauw Diminta Cari Solusi untuk KBM Selama Pembatasan Sosial

0
1462

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Tambrauw diminta menjadi metode yang tepat untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama pembatasan sosial diberlakukan, semua aktivitas dibatasi untuk bekerja dari rumah.

Hal ini diutarakan Ketua Mahasiswa Tambrauw Jakarta, Maria Gabriela Hay, kepada suarapapua.com Senin, (04/05/2020). Hay meminta dinas pendidikan untuk menyediakan solusi mengatasi kefakuman belajar mengajar di kabupaten Tambaruw.

Sebab, menurut Hay, Menteri pendidikan tentang kegiatan belajar di rumah menggunakan akses teknologi selama pandemic Covid-19 namun tidak semua kampung di kabupaten Tambrauw bisa mengakses internet.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyebutkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan guru dan murid untuk membeli kuota internet dalam rangka mendukung belajar dari rumah. Nadiem menyatakan penggunaan dana BOS tersebut merupakan kebijakan yang diambil untuk merespon situasi krisis wabah pandemi corona.

Baca Juga:  Dua Calon Anggota DPD RI Ancam Pidanakan Komisioner KPU Tambrauw

“Dana bos ini bisa digunakan untuk membeli kuota untuk guru dan murid-muridnya selama masa krisis-krisis ini untuk menambah subsidi kuota internet,” kata Nadiem dalam telekonferensi, Kamis (9/4/2020).

ads

Menurutnya, penggunaan dana BOS untuk kuota internet harus dikonsultasikan bersama guru dan kepala sekolah. Nadiem menyebutkan, kepala sekolah memiliki hak untuk menggunakan dana BOS untuk kepentingan mendukung pembelajaran termasuk pembelian kuota internet.

“Ini kebebasan dengan kriteria (dana BOS) Kemendikbud. Ini diskresi untuk kepala sekolah,” ujar Nadiem.

Baca Juga:  Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

Sehingga, Hay meminta dinas pendidikan mengupayakan solusi yang nyata dalam mengatasi kefakuman belajar agar para pelajar tidak menjadi korban karena ketinggalan pelajaran selama covi-19 belum berakhir.

“Kegiatan belajar di kabupaten Tambrauw benar-benar diliburkan padahal yang dimaksud belajar di rumah bukan berarti benar-benar ditiadakan proses belajar. Ini sudah berjalan satu bulan lebih. Nasip pendidikan generasi emas Tambrauw jadi korban.”

Hay bilang, harusnya, ada kebijakan khusus dari pemerintah Tambrauw dalam hal ini, dinas pendidikan harus mengupayakan solusi nyata untuk mengatasi kefakuman seperti memberikan tugas sekolah dalam bentuk buku-buku atau lembar kerja siswa (LKS).

“Dalam LKS sudah ada materi dan juga lebar contoh tugas atau barangkali ada solusi creative lain sehingga tidak terkesan tiadanya proses belajar untuk para pelajar di setiap distrik,” katanya.

Baca Juga:  C1 Pleno 121 TPS Kembali Dibuka Atas Rekomendasi Bawaslu PBD

Ia mengatakan, kepastian tentang berakhirnya Covid-19 belum jelas. Untuk itu, dinas pendidikan jangan lakukan pembiaran tiadanya proses belajar dan mengadakan buku LKS.

 “Belum pasti kapan Covi-19 berakhir jadi jangan ada pembiaran terhadap aktivitas belajar para pelajar. Dana yang dianggarkan untuk Covid-19, bisa pengadaaan buku-buku LKS kemudian diberikan ke setiap sekolah. Dana pendidikan yang dianggarkan untuk Covid-19 bisa disisihkan lain untuk pengadaan buku-buku LKS dan distrubusikan ke sekolah,” tuturnya.

Pewarta: Maria Baru
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMahasiswa Nilai Pemkab Tolikara Gagal Perangi Covid-19
Artikel berikutnyaResistance Sentimen Spiritualitas Agama (Bagian 1)