JAYAPURA, SUARAPAPUA.com– Perusahaan pelayaran di Polinesia Prancis menyatakan, penggunaan pesawat kargo militer oleh pemerintah Prancis merugikan bisnis mereka di saat krisis.
Radio New Zealand melaporkan, sejak bulan lalu, sebuah pesawat milter prancis (A400M) telah berbasis di Tahiti sebagai bagian dari Operasi Ketahanan Perancis untuk melawan dampak dari wabah Covid-19.
Pesawat itu dikerahkan ke negara itu dengan tujuan untuk menawarkan penerbangan kargo dan menyediakan evakuasi medis, dan jika diperlukan digunakan untuk penerbangan ke Selandia Baru.
Setelah A400M menerbangkan kargo ke Marquesas, Tuamotus, dan kepulauan Austral, 10 perusahaan pelayaran swasta menyurati Komisaris Tinggi Prancis, Dominique Sorain meminta penjelasan, sekaligus mencari pertemuan guna membicarakannya lebih jauh.
Menurut laporan the La Depeche de Tahiti, sebuah media online berbahasa Prancis – English di France Polynesia melaporkan, bahwa perusahaan kapal mengakui bahwa penerbangan tersebut bertentangan dengan harapan perusahaan pelayaran untuk menjaga staf mereka dan mempertahankan layanan mereka.
Komisi Tinggi mengatakan, penerbangan itu adalah hasil dari beberapa orang yang bekerjasama, terutama walikota pulau yang telah mengajukan kebutuhan mereka kepada pemerintah dan Komisi Tinggi.
Ia juga mengatakan bahwa penerbangan cargo ini tidak akan menggantikan layanan yang ada, tetapi mereka akan lebih kepada menangani kebutuhan yang mendesak saja.
Pesawat kargo dijadwalkan berada di Polinesia Prancis selama sebulan.
Sumber: Radio New Zealand
Editor: Elisa Sekenyap