Memalukan! Tim Gugus Tugas Covid-19 Intan Jaya Berkantor di Nabire

0
2392

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Corona mengancam Dunia, Indonesia dan Papua pun tak luput dari ancaman corona. Per 12 Mei terdapat 321 orang positif Corona di Papua. Per 11 Mei lalu, Tim Media Center Covid-19 Intan Jaya melaporkan bahwa terdapat 22 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 4 empat orang positif reaktif RDT. 

Yang paling miris adalah Kepala BPDB Kab. Intan Jaya, Yunus Mirip sebagai Ketua I, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Intan Jaya, Labuhan Hutabarat sebagai Ketua II dan Sekertaris Dinas Kesehatan Kab. Intan Jaya, Agus Bagau sebagai Sekertaris Gugus Tugas Corona Virus Disease (Covid-19) tidak berkantor di Intan Jaya, dan justru berkantor di Nabire, Papua.

Posko Terpadu COvid-19 Intan Jaya di Nabire (IST)

Berdasarkan data media center Tim Gugus Tugas Covid-19 di Sugapa per 11 Mei 2020 bahwa penyebaran corona di Intan Jaya telah didapatkan 22 orang ODP dan empat orang dengan hasil RTD Covid-19 reaktif merek Wondfo (SARS-Cov-2 antibody test), dimana empat orang tersebut telah diperiksa petugas laboratorium puskesmas bilogai dan RSUD Kab. Intan Jaya.

Hal ini terungkap dalam surat pemberitahuan media Center Covid-19 bernomor 112/MCOV-19-IJ/2020 yang ditujukan kepada bupati Kab. Intan Jaya tanggal 11 Mei 2020 dari Sugapa.

Melalui surat tersebut, Tim Covid-19 di Media Center Intan Jaya meminta agar bupati memerintahkan Kepala BPBD, Kepala Dinas Kesehatan dan Sekretaris sebagai Ketua I, II dan Sekertaris Gugus Tugas untuk segera ke Sugapa, Intan Jaya.

ads

Dari surat tersebut mengungkapkan sejumlah masalah krusial di Intan Jaya seperti Lima posko Covid-19 yang dibangun tidak aktif, sebagian tenaga kesehatan tidak berada di tempat, kekurangan alat kesehatan seperti obat-obatan (Rapid Tes covid-19, Thermo Gun, Swab RT-PCR, Handsanitizer, masker, Obat-obat/vitamin, Madu dan suplemen untuk memperbaiki gizi petugas kesehatan dan penduduk.

Baca Juga:  FI Gelar Layanan Kesehatan Mata Gratis untuk Masyarakat Sekitar Area Operasi PTFI

Selain itu membutuhkan mobil kendaraan roda empat (Ambulance) untuk kepentingan antar jemput pasien dari rumah ke Puskesmas dan RSUD, maupun dari Puskesmas dan RSUD ke Bandara untuk dikirim ke rumah sakit rujukan.

Tim media center Intan Jaya dalam surat tersebut meminta pelayanan pencegahan pengendalian dan penanggulangan Croona difokuskan kepada warga masyarakat yang berada di Intan Jaya.

“Kami mohon kepada bupati Intan Jaya agar memerintahkan dinas terknis sebagai lini terdepan pencegahan pengendalian dan penanggulangan corona agar berdada di wilayah kab. Intan Jaya di Sugapa. Antra lain Kepala BPBD  sebagai ketua I Gugus Tugas, Kepala Dinas kesehatan sebagai ketua II gugus Tugas dan sekertaris dinas kesehatan sebagai sekertaris  Gugus Tugas serta media/perawat untuk segera kembali memperkuat wilayah penanganan pengendalian corona yang berada di Sugapa, Intan Jaya,” pinta tim media center.

Tim Survelans Puskesmas bilogai (Supplied for SP)

Sementara itu, seorang sumber informasi terpercaya Suara Papua mengatakan, Kepala BPBD, Kepala Dinas Kesehatan serta Sekertaris Gugus Tugas ke Intan Jaya hanya dua kali dan berada di Intan Jaya untuk 2 – 3 hari kemudian kembali ke Nabire. Menurutnya, ketiga orang tersebut lebih banyak berkantor di Nabire.

“Mereka ada di sini hanya 2-3 hari saja setelah itu mereka kembali turun lagi ke Nabire. Yang saya lihat hanya dua kali mereka ke Intan Jaya. Mereka buat kantor Tim Gugus di Nabire dan lebih banyak berada di Nabire,” ungkapnya kepada media ini pada Selasa (12/5/2020) dari Intan Jaya.

Menurut pantauannya di Sugapa, ia melihat Posko Covid kosong dan hanya terlihat beberapa perawat di RSUD Intan Jaya dan Puskesmas Bilogai. Selain itu tim keamanan TNI/Polri yang biasanya siaga di bandara dan survelans ambil data orang yang baru datang ke Sugapa,” bebernya.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua
Media Center COvid-19 Intan Jaya. (Supplied for SP)

Sementara itu, diketahui beberapa waktu terakhir, pemerintah maupun anggota DPRD aktif memberikan bantuan bahan makanan dan masker kepada masyarakat Intan Jaya yang ada di Nabire.

Berikut ini adalah 9 hal yang disampaikan Tim Gugus Tugas Covid-19 kepada bupati Intan Jaya:

Mencermati serta menyikapi dan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang dihadapi selama melakukan tugas pencegahan pengendalian dan penanggulangan corona di Sugapa dan untuk tim gugus yang telah ada, maka media center tim covid-19 sugapa untuk mengantisipasi dan menjaga penyebaran corona yang telah memasuki wiayah meepago, khususnya kab. Intan Jaya, perlu kami menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Pelayanan pencegahan pengendalian dan penanggulangan Corona difokuskan kepada warga masyarakat yang berada di Intan Jaya, sehingga kami mohon kepada bupati Intan Jaya agar memerintahkan dinas terknis sebagai lini terdepan pencegahan pengendalian dan penanggulangan corona agar berdada di wilayah kab. Intan Jaya di Sugapa.
    1. BPBD (Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai ketua I Gugus TUgas)
    2. Dinas kesehatan (Kepala dinas sebagai ketua II gugus Tugas dan sekertaris dinas kesehatan sebagai sekertaris gugus tugas serta media/perawat untuk segera kembali memperkuat wilayah penanganan pengendalian corona yang berada di Sugapa, Intan Jaya.
  2. Memperbanyak/penambahan alkes/obat-obatan (Rapid Tes covid-19, Thermo Gun, Swab RT-PCR, Handsanitizer, masker, Obat-obat/vitamin, Madu dan suplemen untuk memperbaiki gizi petugas kesehatan dan penduduk.
  3. Memperbanyak alat pelindung diri (APD) bagi tim covid, petugas kesehatan dan TNI/Polri yang melaksanakan tugas pencegahan pengendalian dan penanggulangan corona di sugapa.
  4. Mengaktifkan kembali posko ranting gugus tugas yang telah dibentuk di Wandae, Homeyo, Hitadipa dan Ugimba sebagai pintu masuk/keluar transportasi darat.
  5. Posko media center gugus tugas dan ranting tugas dapat berjalan dengan maksimal jika ditunjang dengan dana (operasional) yang diberikan ke masing-masing koordinator sebagai penanggungjawab.
  6. Membentuk tim evakuasi pasien, baik dari rumah ke RSUD dan puskesmas maupun dari RSUD dan Puskesmas ke bandara (naik pesawat terbang).
  7. Dibutuhkan kendaraan roda empat (ambulance) untuk mengangkut pasien dari rumah ke RSUD Intan Jaya dan dari RSUD ke bandara Bilogai.
  8. Membentuk satgas tim gerak cepat (TGC) yang terdiri dari pemuda (masyarakat asli intan jaya) yang dapat menjaring dan emmbangun komunikasi dengan pendekatan persuasif yang baik bagi masyarakat intan jaya yang melakukan perjalanan darat memasuki wilayah Sugapa.
  9. Membangun Komunikasi dan melibatkan semua elemen Toma, Toga/Pemuda dan perempuan di masing-masing distrik yang turut membantu tim gugus tugas dalam penyuluhan/penyampaian infomarasi yang baik dan benar kepada warga masyarakat intan jaya tentang pencegahan penanganan dan pengendalian penanggulangan penyebaran corona di setiap wilayah Intan Jaya.
Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Surat ini ditandatangani oleh Koordinator I Covid-19 Media Center [dr. Imelda Dimara], Koordinator II, Satgas Pamtas Mobile Yonif Para Rider 433/Juru Siri  [Lettu CKM, dr. Purna Adiputra], Kasubag Tata Usaha RSUD Intan Jaya [dr. Tulus Parpunguan] dan Kepala Puskesmas Bilogai, Sugapa [dr. Maria Kasimat]

Dengan tembusan kepada Sekda Intan Jaya, Ketua DPRD Intan Jaya, Kabag Hukum Intan Jaya, Kepala BPKAD Intan Jaya, Kepala Bappeda Intan Jaya, Kepala Dinas Kesehatan Intan Jaya, Kepala BPBD Intan Jaya dan Kapolres Intan Jaya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaEmpat Orang Positif RDT dan 22 Orang ODP di Intan Jaya
Artikel berikutnyaOposisi SI: Regulasi Covid-19 Tidak Bisa Disalahgunakan Untuk Alasan Politik