Komnas HAM Papua Kutuk Pelaku Penembakan di Wandae

0
113

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Perwakilan Provinsi Papua mengutuk keras pelaku pembunuhan terhadap dua tenaga medis di kampung Kititapa, Wandae, Intan Jaya, pada 22 Mei.

Dalam menanggapi kasus penembakan di Distrik Wandae, Intan Jaya tersebut, Plh Kepala Perwakilan Komnas HAM RI Provinsi Papua, Melchior S Weruin mengatakan, apa pun alasannya yang menyebabkan nyawa orang lain hilang atau penganiayaan yang menyebabkan orang lain terluka, semestinya tidak dibenarkan.

Baca Juga:  Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

“Kami sebagai Komnas HAM mengutuk keras pelaku penembakan itu,” kata Weruin saat dihubungi suarapapua.com Jumat (29/5/20) malam.

Terhadap peristiwa di Wandae, ia menjelaskan pihaknya sudah merespon dalam sesi konferensi pers kemarin.

“Salah satu butir rekomendasi yang kita minta ke Kapolda Papua adalah melakukan penyelidikan ulang, apa yang sesungguhnya terjadi di sana dan melakukan penegakan hukum yang benar-benar terukur,” ujarnya.

ads

Kata dia, dari pernyataan bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni telah menyampaikan bahwa dua orang tersebut merupakan anggota gugus tugas penanggulangan Covid-19 di Intan Jaya.

Baca Juga:  Suku Abun Gelar RDP Siap Bertarung Dalam Pilkada 2024

Mereka ini adalah petugas kemanusiaan yang seharusnya mendapat perlindungan maksimal. Menurutnya, negara harus memberikan jaminan rasa aman terhadap semua warga, terutama mereka yang menjadi pekerja kemanusiaan atau petugas medis yang juga merupakan anggota gugus tugas Covid-19.

“Kedua korban kan sebagai anggota gugus tugas Covid-19 di Intan Jaya yang saat itu sedang berangkat ke distrik Wandae untuk melakukan sosialisasi, tetapi juga menyerahkan sembako,” imbuhnya.

Baca Juga:  AJI, PWI, AWP dan Advokat Kecam Tindakan Polisi Terhadap Empat Jurnalis di Nabire

Sebagaimana dilaporkan suarapapua.com, Laurenzus Kadepa Anggota DPR Papua
mengutuk keras penembakan dua petugas medis [Almalek Bagau (30) dan Eniko Somou (38) di kampung Kititapa, Wandae Intan Jaya, pada 22 Mei.

“Saya mengutuk keras siapapun pelaku (penembakan dua petugas medis tersebut),” tegasnya Kadepa, ketika dihubungi suarapapua.com melalui pesan Whatsapp, Sabtu (23/5/2020).

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSengketa Laut China Selatan dan Pangan Lokal
Artikel berikutnyaBlack Melanesian lives matter in West Papua – despite Indonesia’s genocidal Covid response