PartnersJames Marape Menyingkirkan Partainya O'Neill Dari Koalisi Pemerintah

James Marape Menyingkirkan Partainya O’Neill Dari Koalisi Pemerintah

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Perdana Menteri Papua Nugini telah menyingkirkan partai Kongres Nasional Rakyat (PNC) dari koalisinya.

Dalam sebuah pernyataan James Marape mengatakan anggota parlemen di PNC tidak akan lagi memiliki kursi di bangku pemerintahan.

Dia mengatakan para anggota parlemen [PNC] terus berpartisipasi dalam kaukus pemerintah, tetapi berbicara sebagai oposisi terhadap pemerintahnya.

Jadi perdana menteri mengatakan itu adil bahwa mereka semua dibundel ke dalam oposisi, di mana mereka dapat berbicara dengan bebas melawan pemerintah, seperti yang dilakukan pemimpin mereka, Peter O’Neill.

Baca Juga:  Angkatan Bersenjata Selandia Baru Tiba di Honiara Guna Mendukung Demokrasi Pemilu Solomon

PNC adalah kekuatan dominan dalam pemerintahan sebelumnya sampai pemungutan suara tidak percaya menjatuhkan O’Neill setahun yang lalu.

Marape mengatakan pemerintahnya telah membersihkan banyak kekacauan karena tindakan sembrono dari pemerintah O’Neill.

Bulan lalu O’Neill ditangkap dan didakwa dengan tuduhan penyalahgunaan jabatan dan korupsi.

Peter O’Neill, mantan PM PNG yang saat ini di dakwa penyalagunaan jabatan dan korupsi dua mesin disel dari perusahaan Israel. (Disediakan)

Audit Covid-19 dalam perjalanannya

Sementara itu, Menteri Kepolisian Bryan Kramer mengatakan dia tidak punya waktu untuk menyelesaikan audit internal sebesar $ AS6,6 juta yang dihabiskan untuk tindakan memerangi pandemi Covid-19 global.

Baca Juga:  Pacific Network on Globalisation Desak Indonesia Izinkan Misi HAM PBB ke West Papua

Pemimpin Oposisi sebelumnya, Belden Namah, menyerukan agar audit diumumkan kepada publik.

Dia mengklaim menteri telah berkomitmen untuk menyelesaikan audit internal dalam tujuh hari, lebih dari tiga minggu lalu.

Kramer mengatakan sementara itu akan disampaikan dalam tujuh hari dan dia telah berurusan dengan beberapa masalah mendesak dan terlibat dalam sejumlah masalah pengadilan.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

Kramer mengatakan dia berharap audit dapat dilakukan dalam dua minggu ke depan.

Sumber: Radio New Zealand

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

PBB Memperingatkan Dunia yang Sedang Melupakan Konflik Meningkat di RDK dan...

0
"Rwanda melihat FDLR sebagai ancaman besar bagi keamanannya. Tentara Kongo berkolaborasi dengan FDLR, yang membuat Kigali marah,” kata Titeca.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.