PAM PosPel Gelar FGD Melihat Arahan Gereja Dalam Masa Pandemi Covid-19

0
1692
Para pemateri dalam FGD ketika menyampaikan materi di gedung gereja PosPel GKI Ora Et Labora Waena. (Elisa - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Persekutuan Anggota Muda (PAM) Pos Pelayanan GKI Ora Et Labora Waena gelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Covid-19 dan iman orang Kristen di era new normal life di gedung gereja PosPel Ora Et Labora Waena, Senin (29/6/2020).

FGD itu dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan doa syukur perlindungan Tuhan selama tiga bulan (April-Juni) dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang akan dilaksanakan oleh warga jemaat PoslPel GKI Ora Et Labora Waena pada tanggal 30 Juni 2020.

Zhelsius Henius Asso, Ketua Panitia FGD usai kegiatan mengatakan, apa yang dilakukan pihaknya merupakan kegiatan yang menghimpun pikiran dan pandangan warga jemaat. Tetapi juga mendengarkan prespektif sinode dalam pembatasan masa pandemi dan menghadapi kehidupan normal bersama corona.

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

Karena menurutnya, corona akan ada sepanjang manusia hidup, sebab dia sudah berjamur pada kehidupan manusia. Maka itu yang dilakukan adalah biasakan diri hidup bersama dia (corona), tetapi harus mencuci tangan dan menggunakan masker. Itulah yang sangat penting dilakukan warga jemaat saat ini.

“Oleh sebab itu, arahan sinode sangat sulit diterima oleh konsep sosiologis, karena kehidupan masyarakat yang bertentangan dengan iman kepercayaan dan terlalu rentan, terutama kepada remaja milenial yang belajar tentang ilmu-ilmu konspirasi. Ini akan berpengaruh pada gereja sebagai penyelamat,” kata Asso.

ads

Dengan demikian, katanya apa yang dibicarakan hari ini akan merujuk kepada sebuah rekomendasi dari jemaat ini lahir adanya kebijakan baru di gereja. Kemudian diharapkan diterapkan kedepan di GKI di Tanah Papua.

Baca Juga:  Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

Ia juga mengatakan bahwa dalam situasi seperti ini mesti tetap melaksanakan ibadah, karena kuasa Tuhan itu jauh lebih besar dari semua ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini.

Nikson Hesegem, salah satu peserta dan warga jemaat PosPel Ora Et Labora Waena mengakui bahwa FGD yang dilakukan pihaknya merupakan salah satu langkah positif dalam menghadapi situasi kehidupan normal baru ini.

“Dari kegiatan ini, kita bisa tahu bahwa ketidaksetujuan jemaat dan sinode yang meliburkan jemaat akhirnya bisa kita tahu bersama melalui penjelasan dari pemateri, terutama dari sinode GKI di tanah Papua,” kata Nikson.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

Ia juga mengatakan bahwa apa yang disampaikan pemateri dari medis memberikan pemahaman yang baik bagi orang awam. Termasuk memberikan kemudahan bagi warga jemaat dalam menghadapi Covid-19 yang merajalela ini.

Sebelumnya katanya, pihaknya mendapatkan informasi tentang corona yang membingunkan, sehingga menjadikan warga jemaat tidak merasa nyaman dan terus merasa takut dalam beraktivitas.

Dalam kegiatan itu, Sekertaris Departemen Diakonia dan Kepala Bidang PAM Sinode GKI di Tanah Papua diundang sebagai pemateri untuk menjelaskan pandangan dan arahan Sinode GKI kepada warga jemaat dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Tanah Papua.

Sementara pemateri lain adalah Tinus Asso, petugas kesehatan dan Pdt. Terianus Hesegem, Koordinator PosPel Ora Et Labora Waena.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaDPRD Intan Jaya Desak Pemkab Fasilitasi Nasib Siswa Yang Hendak Kuliah
Artikel berikutnyaBanjir Hantam Tiga Kampung di Kabupaten Tambrauw