KAPP Intan Jaya: Birokrat Jangan Membunuh Karakter Pengusaha OAP

0
1373

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Henez Sondegau, Ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAAP) Intan Jaya meminta kepada pemerintah kabupaten Intan Jaya untuk tidak membunuh karakter pengusaha Orang Asli Papua, tetapi memberikan peluang dan kesempatan agar pengusaha OAP berkembang.

Menurut Henes, hal tersebut ia sampaikan karena dari pengamatannya, pada umumnya di papua dan khususnya di intan jaya para birokrat seperti kepala dinas, sekretaris itu tidak memberi peluang paket pekerjaan jasa & konstruksi maupun paket pengadaan, ATK dll kepada pengusaha OAP untuk bersaing dengan pengusaha non papua.

“Saya bingung, mereka memang tidak mau memberikan peluang dan kesempatan atau memang karena sudah tahu tetapi tidak mau kasi kesempatan. Kalau saya lihat justru LPSE dan ULP dijadikan tempat bisnis,” tanya Sondegau saat menghubungi suarapapua.com dari Nabire, Sabtu (4/7/2020).

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

Sondegau menegaskan, pengusaha OAP juga punya hak di atas tanah Papua yang kaya raya. Hak tersebut , kata dia, sudah diatur dalam Peraturan Gubernur No. 14 tahun 2019 tentang Pengadaan barang dan jasa di pemerintah papua, juga Perdasus no 18 tahun 2018 tentang perekonomian berbasis kerakyatan. Selain itu ada juga juga Perpres 17 tahun 2019 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah untuk mempercepat pembangunan kesejahteraan di provinsi papua dan papua barat.

“Dasarnya sudah jelas. OAP harus diberikan kesempatan agar kami juga bisa seperti pengusaha non OAP. Kami tahu kebijakan dan pemerintah telah memberi kami peluang bisnis dibawah 2,5M harus dikelolah oleh pengusaha OAP tapi pada kenyataan nya tidak demikian,” jelasnya.

ads
Baca Juga:  Kemenparekraf Ajak Seluruh Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia Ikut AKI 2024

Dikatakan, ada juga kepala dinas non OAP memberi pengusaha OAP paket penunjukan langsung tapi sekretaris dinas OAP yang gunting atau mengambil ahli. Padahal dia hanya sekretaris tapi melewati kepala dinasnya.

“Apalagi kepala dinas OAP lebih mematikan pengusaha OAP lagi. Ini namanya pejabat birokrasi OAP adalah pembunuh karakter pengusaha oap, jangan kita salahkan pejabat non papua tapi kita perlu koreksi diri kita sendiri,” tegasnya.

Lanjut Sondegau, begitu pun Bupati dan Wakil bupati serta Sekda. Peran penting dan kerterlibatan pimpinan daerah sangat penting agar pengusaha OAP benar-benar diperhatikan.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

“Kami pengusaha oap adalah putra asli di daerah hasil pun pasti kami membangun di daerah dan bukan berfoya foya di luar daerah. Kami telah bergabung dalam beberapa LSM di daerah antaranya, KAPP, HIPMI, KADIN dll. Harapan kami sebagai anak daerah yang berjiwa bisnis meminta dukungan penuh dari pemerintah sebagai orang tua agar melihat kami,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Kab. Intan Jaya, Yan Kobogayauw, mengatakan bahwa pihak pemerintah Intan Jaya menyambut kehadiran KAPP di kabupaten tersebut dengan baik. Saat itu, dia berharap agar pemerintah daerah memberikan kesempatan kepada pengusaha OAP dan pemerintah berharap KAPP berkontribus dalam pembangunan di Intan Jaya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaManusia Tuna Budi dan Pandemi: Kematian Kolektif Prosedural
Artikel berikutnyaTNI Bohongi Publik Bahwa 20 Anggota TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Sudah Menyerah