Penyerang PosPolres Yalimo Mengalami Gangguan Jiwa

0
1204
Pencaker di Kabupaten Yalimo ketika melakukang pemalangan kantor di Yalimo. (Penyedia untuk SP))
adv
loading...

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Yosafat Wandik, Koordinator aksi tuntutan pengumuman hasil tes CPNS Kabupaten Yalimo, menjelaskan aksi penembakan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Yalimo terhadap salah satu warga pemuda Yalimo sama sekali tidak berkaitan dengan aksi tuntutan yang dilakukan pihaknya.

“Jadi aksi tuntutan yang kita lakukan dengan penyerangan ke pos polisi ini sama sekali tidak ada kaitan. Karena aksi kita mulai turun dari pagi hingga siang sekitar jam 12, sementara penembakan yang menewaskan korban itu terjadi jam 5 sore lewat,” jelas Wandik kepada suarapapua.com di Wamena, Rabu (5/8/2020).

Selain itu katanya, korban adalah anak usia 20 tahun, yang berasal dari Distrik Benawa Yalimo. Korban tidak merupakan Pencaker, dan hampir semua warga di Kabupaten Yalimo mengetahui kondisi gangguan jiwa.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

“Dia sering bawa panah di jalan dan sering panah orang sehingga kita semua takut. Karena pemuda ini kita semua tahu bahwa dia memang tidak waras atau ada gangguan jiwa,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia pihaknya masyarakat Kabupaten Yalimo kecewa dengan insiden penembakan itu.

ads

Serupa juga disampaikan Yason Wabuk, Anggota DPRD Kabupaten Yalimo dari distrik Benawa bahwa seorang warga yang menyerang pos Polres Yalimo belum lama ini yang meninggal ditembak aparat adalah seorang warga yang mengalami gangguan jiwa sejak satu minggu.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

“Pada saat itu anak [almarhum] ini terganggu, stress lebih satu minggu. Saya sudah lihat memang, [karena] anak itu di rumah saya. Dia bagian keluarga saya,” kata Wabuk ketika dihubungi suarapapua.com dari Jayapura, Kamis (6/8/2020).

Seperti dilansir dari seputarpapua.com, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengatakan penyerangan ini terjadi diduga akibat kekecewaan warga terhadap hasil pengumuman seleksi CPNS di Kabupaten Yalimo.

“Dugaan sementara karena kekecewaan setelah selesai melihat pengumuman hasil CPNS yang dilakukan kemarin. Mereka ini jalan berkelompok, namun tiba-tiba pelaku keluar dari kelompok kemudian menyerang anggota, jadi dugaan kita akibat kekecewaan hasil pengumuman CPNS kemarin,” kata Kapolda di Kota Jayapura, Jumat (31/7/2020).

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Kapolda menjelaskan, pelaku menyerang aparat menggunakan alat tradisional panah. Dari penyerangan itu tiga anggota mengalami luka-luka dan satu diantaranya kritis.

“Anggota yang diserang ada 3 orang, namun yang dua masih luka ringan. Sementara satu kritis karena kena panah di bagian dada. Jadi korban ini berusaha menahan pelaku untuk tidak melakukan penyerangan, namun saat itu juga pelaku dipanah dibagian dada,” ungkap Kapolda.

 

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaPelaku Penyerang PosPolres Yalimo Tidak Berkaitan Dengan Pengumuman Hasil CPNS
Artikel berikutnyaEDITORIAL: Solusi Papua Usai Otsus