BeritaIPPMK KIWO Gelar Diskusi Panel Bentuk Mental Spiritual Katolik

IPPMK KIWO Gelar Diskusi Panel Bentuk Mental Spiritual Katolik

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Membentuk karakter dan mental spiritual Katolik yang bermartabat, Ikatan Pelajar Pemuda Mahasiswa Katolik St. Stevanus Kimbim Wo’ogi (IPPMK KIWO) Dekenat Pegunungan Tengah, Keuskupan Jayapura gelar diskusi panel di Jayapura.

Selain itu, diskusi panel tersebut dilakukan dalam rangka penerimaan anggota baru IPPMK KIWO, terutama dalam memperkenalkan organisasi, pandangan politik sosial ekonomi yang terjadi di tanah Papua.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Tanus Elopere, Ketua Demisioner IPPMK KIWO mengakui kegiatan tersebut terlaksanakan sesuai harapan organisasi mahasiswa Katolik.

“Yang lebih mengarah pada pembentukan karakter mental dan spritual Katolik yang bermartabat dan cinta kasih dalam persaudaraan. Serta menyiapkan kader Katolik yang mampu bersaing di organisasi legal dan lokal di masa mendatang,” kata Tanus.

IPPMK KIWO St. Stevanus Kimbim melakukan penerimaan anggota baru setiap tahun, karena pentingnya kadernisasi dan bimbingan oleh para senior dalam bangku kuliah di Jayapura.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Pendidiri wadah IPPMK KIWO, Mario Wantik berharap apa yang diberikan para pemateri dapat menjadi bekal anggota baru dalam bersaing di dunia kampus, maupun di organisasi.

“Untuk menjadi orang yang sukses dari hal kecil, maka belajarlah dengan teliti apa yang adik-adik dapat, baik itu di dunia organisasi maupun kampus,” harapnya.

 

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Reporter : Agus Pabika

Editor : Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aktivitas Belajar Mengajar Mandek, Butuh Perhatian Pemda Sorong dan PT Petrogas

0
“Jika kelas jauh ini tidak aktif maka anak-anak harus menyeberang lautan ke distrik Salawati Tengah dengan perahu. Yang jelas tetap kami laporkan masalah ini sehingga anak-anak di kampung Sakarum tidak menjadi korban,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.