BeritaMahasiswa Tambrauw di Jayapura Desak Pemkab Bangun Asrama Permanen

Mahasiswa Tambrauw di Jayapura Desak Pemkab Bangun Asrama Permanen

TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa Tambrauw di kota studi Jayapura terus mendesak Pemerintah Kabupaten Tambrauw tidak melupakan janji terkait pembangunan asrama di kota studi Jayapura.

Hal itu disampaikan Niko Momo, Ketua Ikatan Mahasiswa Tambrauw (IMT) dari Jayapura melalui telepon kepada suarapapua.com, Jumat (28/8/2020).

Ia mengatakan, Pemkab Tambrauw tidak serius dalam memperhatikan mahasiswa Tambrauw di Kota Jayapura yang adalah sumber daya manusia Tambrauw kedepan.

“Berapa kendala yang menyebabkan mahasiswa Tambrauw tidak menyelesaikan studi dan pulang kembali ke kampung, seperti tidak adanya biaya pendidikan dan tempat tinggal. Maka itu kami akan terus mendesak Pemkab Tambrauw untuk mempercepat pembangunan asrama yang selama ini dijanjikan pemerintah,” tegas Momo.

Baca Juga:  IPMMO Jawa-Bali Desak Penembak Dua Siswa SD di Sugapa Diadili

Ia juga minta kepada Pemerintah Tambrauw untuk memperhatikan kesepakatan bersama yang diambil dalam sidang anggaran di Fef, ibu kota Kabupaten Tambrauw pada tanggal 4 Desember 2019.

“Kami harap Pemerintah Tambrauw tidak melupakan kesepakatan bersama dalam sidang anggaran tanggal 4 Desember 2019. Dimana pemerintah sendiri sudah berjanji akan merealisasikan anggaran pada sidang perubahan 2020 untuk melunasi tanah dan pembangunan dan akan di mulai pada tahun 2021,” ucapnya.

Baca Juga:  PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

Lamek Songgeri, salah satu mahasiswa mengatakan, tempat tinggal yang saat ini mahasiswa Tambrauw tempati adalah kontrakan, sehingga tentu tempatnya tidak muat sebagaimana asrama yang bisa menampung semua mahasiswa.

“Dari pada Pemkab Tambrauw habiskan anggaran untuk membayar kontrak yang bukan milik pemerintah, dan juga tidak cukup untuk menampung seluruh mahasiswa, maka sebaiknya bangun asrama permanen,” ucap Songgreri.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Jumlah mahasiswa Tambrauw sesuai data yang ada adalah berjumlah 296 mahasiswa, sementara mahasiswa baru belum terdata.

“Saat 200 orang yang tinggal di kontrakan, itupun 8-10 orang dalam 1 kamar karena kontrakan sangat kecil dan tidak mampu menampung seluruh mahasiswa Tambrauw,” pungkasnya.

Pewarta: Reiner Brabar

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

61 Tahun Aneksasi Bangsa Papua Telah Melahirkan Penindasan Secara Sistematis

0
“Kami mendesak tarik militer organik dan non organik dari tanah Papua dan hentikan operasi militer di atas tanah Papua. Cabut undang-undang Omnibus law, buka akses jurnalis asing dan nasional seluas-luasnya ke tanah Papua,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.