KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Pasar induk Kabupaten Sorong yang telah dibangun tahun 2012 belum difungsikan, akibatnya masyarakat memilih berjualan di pasar sentral Remu Kota Sorong, Kamis (3/92020).
Meskipun mengeluarkan biaya yang besar untuk ke pasar Remu, masyarakat Kabupaten Sorong tetap memilih berjualan di Remu Kota Sorong, karena pasar yang telah dibangun belum difungsikan.
“Kami pilih untuk jualan di Kota Sorong, karena di Kabupaten Sorong tidak ada pasar, meskipun harus keluarkan ongkos yang besar. Kadang kami berjualan di jalan walaupun hujan dan panas. Penjual ada yang dari daerah Klamono, SP, Makbon, bahkan Aimas,” kata mama Margaretha kepada suarapapua.com.
“Di Kabupaten Sorong ada pasar yang di bangun pemerintah sekitar tahun 2012 dan sudah pernah di resmikan mantan Bupati Kabupaten Sorong Stepanus Malak, tetapi belum difungsikan,” kata mama Margaretha.
Di tempat terpisah, mama Merry, penjual di pasar lokal Aimas mengakui, masyarakat Kabupaten Sorong sangat membutuhkan pasar.
“Pasar yang digunakan saat ini adalah pasar lokal dan sangat kecil, sehingga tidak mampu untuk menampung semua pedagang. Sementara untuk pasar Obor atau kaget hanya bisa digunakan pada sore hari hingga malam,” ungkap mama Merry.
Ia meminta pemerintah Kabupaten Sorong untuk segera fungsikan pasar induk Kabupaten Sorong.
“Pemerintah harus segera buka pasar tersebut, jangan hanya membangun habiskan uang rakyat tetapi tidak ada manfaat bagi masyarakat,” tegas mama Merry.
Udin salah satu pengusaha sayur saat di wawancara suarapapua.com di Aimas mengatakan bahwa mereka harus bersaing dengan pengusaha di Kota Sorong untuk mendapatkan keuntungan.
“Kami pengusaha sayuran lokal di Kabupaten Sorong harus bersaing dengan mereka para pengusaha di Kota Sorong yang memasang dagangan dari luar Papua,” pungkas Udin.
Belum ada konfirmasi dari Pemerintah Kabupaten Sorong terkait pasar yang telah dibangun tahun 2012 yang belum difungsikan itu.
Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Elisa Sekenyap