Ketua Korlap Apey Tarami dan Sekretaris Korlap, Demianus Asem saat memberikan keterangan persnya. (Reiner Brabar - SP)
adv
loading...

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Front Rakyat Papua (FRP) di Sorong gelar aksi demo damai menolak keberlanjutan Otonomi Khusus (Otsus) jilid II negara.

Epey Tarami, Korlap aksi tersebut mengatakan, selama Otsus diberikan dari 2001 hingga berakhirnya pada 2021, tidak ada manfaat, malah penderitaan yang selalu dihadapi oleh rakyat Papua.

Hal ini terjadi kata Tarami, karena semua kewenangan di atur oleh Jakarta tanpa melibatkan orang Papua sebagai subjek pelaksanaan Otsus itu.

Baca Juga:  20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

“Otsus tidak berpihak kepada OAP, karena selama Otsus ada hanya di manfaatkan oleh para pejabat dan borjuis di negeri ini. Maka itu atas nama rakyat Papua yang selama ini tertindas, kami Front Rakyat Papua dengan tegas tegas Otsus jilid II dan mengutuk segala bentuk upaya yang di lakukan pemerintah untuk melanjutkan Otsus,” tegas Tarami kepada suarapapua.com usai gelar Demo di Ramayana Mall Klademak 2 Kota Sorong, Kamis (10/9/2020).

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Katanya, kedepan pihaknya akan terus melakukan aksi penolakan Otsus dan mengelar Petisi Rakyat Papua (PRP), sesuai undang-undang Otsus Papua Nomor 21 pasal 77.

ads

“UU Otsus pasal 77 sudah sangat jelas, maka kami akan terus bersuara menolak Otsus kemudian akan pendukung aksi Petisi Rakyat Papua (PRP), hingga pemerintah benar-benar mendengar apa yang rakyat Papua inginkan,” tukas Tarami.

Demianus Asem, Sekretaris Korlap aksi demo mengatakan, Otsus tidak bisa di lihat dari besarnya uang yang diberikan Pemerintah Indonesia, tetapi Otsus ada keberpihakan terhadap Orang Asli Papua.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

“Otsus tidak bisa di lihat dari besarnya uang yang diberikan tetapi harus dilihat dari semua aspek, karena sampai hari ini mama-mama masih berjualan di atas trotoar jalanan, tidak ada pendidikan dan kesehatan gratis bagi rakyat Papua sendiri. Maka dengan itu kami tolak Otsus dilanjutkan,” tegas Demianus.

 

Pewarta: Reiner Brabar

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaHarga Sirih di Pasar Youtefa Meningkat Rp20-25 Ribu per Kilo
Artikel berikutnyaIkatan Mahasiswa Aru Sorong Dukung PRP dan Tolak Otsus