BeritaPenyebaran Covid-19 di Mimika Makin Berbahaya, Pemda akan Evaluasi

Penyebaran Covid-19 di Mimika Makin Berbahaya, Pemda akan Evaluasi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika berencana melakukan evaluasi terhadap penyebaran Covid-19 yang terus meningkat.

Sesuai dengan data yang diumumkan Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Mimika, hingga Selasa (15/9/2020), tercatat angka kumulatif warga terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 1024 kasus, 234 masih dalam perawatan dan 783 orang dinyatakan sembuh, sementara 7 orang meninggal dunia.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob sebagaimana dilaporkan seputarpapuacom mengatakan, saat ini pihaknya cukup prihatin dengan penyebaran Covid-19 di Mimika yang terus bertambah, sementara tingkat kesembuhan kurang.

Menurut Wabup, kondisi saat ini sangat berbahaya.

“Untuk peningkatan kasus Covid-19 di Mimika tercatat sudah 1,8 (rasio,red). Sementara untuk Kota Timika, mulai distrik-distrik yang zona merah sudah 2,6. Artinya angka atau kasus semakin naik, dan Kota Timika angka positifnya semakin banyak,” kata Wabup saat ditemui awak media di MPCC, Rabu (16/9/2020).

Baca Juga:  Satgas ODC Tembak Dua Pasukan Elit TPNPB di Yahukimo

Untuk itu kata Wabup, pada tanggal 19 September 2020 nanti, pemerintah akan melakukan evaluasi ulang untuk melihat kondisi saat ini dan menentukan langkah-langkah atau kebijakan.

Wabup menjelaskan, kenaikan kasus Covid-19 di Mimika karena masyarakat sekarang ini sudah menganggap Covid-19 tidak ada masalah. Sehingga banyak yang mengabaikan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau (3M).

Padahal menurut Wabup, virus ini akan tetap ada. Semua pihak diminta menyeimbangkan antara kebutuhan ekonomi dan kesehatan. Jangan sampai mengabaikan dua hal ini. Kalau tidak, maka terjadilah seperti sekarang ini, warga terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah, karena mengabaikan protokol Kesehatan.

Baca Juga:  BREAKING NEWS: 10 Kantor OPD di Kabupaten Sorong Dipalang

“Sekarang ini masih ada kesempatan untuk memperbaiki, yakni dengan cara menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai kejadian di Spanyol terjadi juga di Mimika,” tuturnya.

Sementara menyangkut pembatasan pelayanan di RSUD Mimika, Wabup menjelaskan, ruang isolasi di RSUD Mimika sudah penuh, baik itu Ruang Elang maupun lainnya.

Apalagi sekarang ini ada pasien positif Covid-19 mendapatkan perawatan khusus, dengan menggunakan ventilator.

“Karenanya ada pembatasan pelayanan untuk mencegah penularan. Kami berharap pasien yang dirawat ini tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.

Wabup menambahkan, saat ini pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 banyak melakukan isolasi mandiri. “Ini karena, ruangan sudah penuh dan untuk saat ini shelter sementara kita tutup,”katanya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Kata Wabup, yang terkonfirmasi positif banyak Orang Tanpa Gejala (OTG). Ini terlihat dari penambahan jumlah kasus dalam dua minggu, mulai 1-16 September 2020 sudah mencapai 216 kasus, sementara sembuh tidak sampai 100 orang.

“Ini sangat berbahaya, apalagi sudah ada kluster keluarga, kantor, dan lainnya. Kemarin ada pemeriksaan swab beberapa dinas, karena ada yang terpapar kasus ini,” ujarnya.

“Sekali lagi saya sampaikan, masih ada kesempatan untuk memperbaiki dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Serta bagi yang sudah terpapar untuk betul-betul isolasi mandiribagar tidak menyebar ke orang lain,” himbau Wakil Bupati Mimika.  (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

Siswa SMKN 1 Paniai Lulus Dengan Nilai Memuaskan, Kepsek: Kami Bangga

0
"Sesuai dengan visi sekolah ini 'menciptakan manusia yang produktif', saya harap anak-anak yang sudah lulus ini dapat terus lanjut pendidikan. Tidak boleh putus, pokoknya harus lanjut supaya jadi manusia yang produktif. Bisa ciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan dapat bersaing dalam dunia kerja," harapnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.