Aktivitas Jual Beli di Pasar Boswesen Sepi

0
1064

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Aktivitas jual beli di pasar Boswesen sepi. Dari pantuan media ini, tercatat ada 100 meja Penjual yang dikosongkan tidak ada penjual.  

Martina Naa, salah satu penjual mama Papua yang sedang berjualan mengungkapkan bahwa penjual dan pembeli berkurang semenjak melonjaknya data perkembangan Covid-19.

Dia mengakui, banyak penjual yang takut akan Corona sehingga banyak meja kosong dan kurangnya aktivitas jual beli di pasar.

“Penderita Corona meningkat jadi penjual dorang takut untuk berjualan di pasar ini. Sebagian lagi masih jualan. Karena yang jualan ini bilang mereka tidak takut Corona, tapi lebih takut Tuhan, termasuk saya. Kalau tidak jualan, siapa yang mau kasi makan kita. Jadi saya tetap jualan,” katanya kepada media ini pada Senin (5/10/2020) di Kota Sorong, Papua Barat.

Baca Juga:  Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

Untuk data Covid-19 di kota Sorong per Senin 5 Oktober tercatat ada 66 orang dalam proses karantina sedangkan pasien kontak Erat, pasien OTG yang berubah istilah menjadi pasien erat 83 orang dalam proses karantina. Kemudian untuk pasien konfirmasi positive Covid-19 sendiri di kota Sorong berjumlah 918 orang.

ads

Mama Shopia Isir, yang juga memilih untuk tetap berjualan mengatakan hal yang sama. Pasar memang sepi dan kurang pembeli dan penjual.

Baca Juga:  Suku Abun Gelar RDP Siap Bertarung Dalam Pilkada 2024

“Para penjual mulai takut dan panik karena menigkatnya pasien meninggal karena Corona. Data terakhir pasien meninggal dengan status RT- PCR positive 18 orang, RT- PCR negative 4 orang dan Probable Suspek 5 orang.

Dari data di atas meningkatkan kepanikan para penjual untuk tidak lagi melakukan aktivitas jual di pasar.

Mama Sophia mengaku tidak takut akan Corona. Tetapi ia mengaku lebih takut dengan kehadiran aparat di pasar. Meski demikian, dia tetap memilih untuk berjualan agar di dapur tetap ada asap.

Baca Juga:  Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa di Sejumlah Kota

“Banyak yang meninggal karena Corona. Sebagian penjual meninggal karena Corona. Ada penjual yang antar jenazah ke Maybrat dan Sorsel jadi banyak meja yang kosong. Tapi saya tepa jualan. Karena dari hasil jualan inilah kami keluarga bisa dapat uang,” katanya.

Pewarta: Maria Baru

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMinggu 4 Oktober, TPNPB Klaim Hadang dan Tembak Anggota TNI di Ndugusiga
Artikel berikutnyaBupati Dumupa: Warga Bisa Berobat di RSUD Pratama Dogiyai