Tanah PapuaMamtaYubileum 50 Tahun Jemaat Bethesda Akan Digelar April 2021

Yubileum 50 Tahun Jemaat Bethesda Akan Digelar April 2021

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Perayaan yubileum 50 tahun pemuda-pemudi Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, Jemaat Bethesda akan digelar 6 hingga 8 April 2021 mendatang.

Rencana itu sebagaimana dijelaskan Bernard Gobay, ketua panitia yubileum yang baru terpilih usai dilantik di Gereja Bethesda, Waena Kampung, Kota Jayapura, Minggu (8/11/2020) kemarin.

“Kami dari pemuda-pemudi jemaat Bethesda akan hadirkan semua muda-muda dan senioritas Bethesda dari daerah Papua supaya hadiri puncak peringatan kegiatan yubileum nanti,” kata Bernard.

Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

Perayaan monumental ini diharapkan makin memupuk rasa solidaritas yang telah terbentuk antara kaum muda-muda Bethesda sejak 1971 hingga sekarang. Untuk itu, panitia akan berkoordinasi dengan para senior di Tanah Papua.

Bernard berharap seluruh kaum muda-mudi dan senior Bethesda dapat berpartisipasi untuk mewujudkan puncak kegiatannya di tahun depan.

“Kami minta para orang tua juga mendukung kegiatan ini sampai pada puncaknya, sehingga momen ini kami sukseskan dan dikenang di kemudian hari,” harapnya.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Sementara itu, Abner Waine, bendahara 1 panitia yubileum, meminta dukungan dari senioritas di Papua untuk sukseskan kegiatan ini agar semua berjalan baik atas kehendak Tuhan.

“Momentum ini berawal pada tahun 1971 dan besok 2021 puncaknya, sehingga kami sangat membutuhkan dorongan dan motivasi dari para senior Bethesda di Tanah Papua,” kata Waine.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Diduga Dana Desa Digunakan Lobi Investasi Migas, Lembaga Adat Moi Dinilai...

0
"Tim lobi investasi migas dibentuk secara sepihak dalam pertemuan itu dan tidak melibatkan seluruh elemen masyarakat adat di wilayah adat Klabra. Dan permintaan bantuan dana tidak berdasarkan kesepakatan masyarakat dalam musyawarah bersama di setiap kampung. Maka, patut diduga bahwa dana tersebut digunakan untuk melobi pihak perusahaan," tutur Herman Yable.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.